Dago Pakar merupakan salah satu kawasan wisata yang memiliki nilai historis dan juga alam yang indah mempesona yang merupakan tempat wisata di Indonesia. Itulah daya Tarik tempat ini. Selain itu Dago Pakar juga merupakan hutan kota yang bersolek menjadi taman hutan raya pertama di nusantara ketika masa pemerintahan presiden kedua Indonesia. Dan Pak Suharto juga yang berperan menjadikannya taman hutan raya. Daripada penasaran dengan Dago Pakar dan ada apa saja di sana, simaklah ulasan berikut.
Tentang Dago Pakar
Dago Pakar, tempat wisata yang satu ini tentunya memiliki keunikan tersendiri jika dibanding dengan lokasi wisata yang lainnya di Bandung dan merupakan tempat wisata di jawa barat. Nah, ketika memasuki kawasan hutan raya, kita akan bertemu dengan pepohonan berusia tua dan tinggi-tinggi, hutan yang masih asri dan alami, memberikan ketenangan kepada siapapun yang berkunjung ke Dago Pakar. Pokoknya lokasi ini sangat cocok dijadikan tempat refreshing dan bersantai sejenak, menikmati udara segar khas alam pegunungan yang membuat paru-paru lega, berhenti sejenak dari aktivitas harian di perkotaan dan berlibur kemari, pasti akan fresh kembali.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Dago Pakar yang mulanya taman kota, sejak pemerintahan Presiden Suharto menjadi taman hutan raya pertama yang ada di nusantara ini. Ya, namanya pun menjadi Taman Hutan Raya Djuanda atau yang lebih populer dengan Tahura Djuanda. Jika anda menempuh perjalanan dari pusat Kota Kembang, jaraknya kurang lebih 7 km arah utara. Lokasi ini ada pada ketinggian 800-1350 meter di atas permukaan air laut. Cukup tinggi, kan? Memang letaknya ada di Dago Atas. Karena letaknya itu Tahura Djuanda lebih populer dengan nama Dago Pakar. Tahura Djuanda yang luasnya kurang lebih 527 hektar, di tempat ini anda dapat jumpai wisata sejarah berupa Gua Belanda dan Gua Jepang, sisa peninggalan manusia purba yang buktinya merupakan artefak-artefak kuno yang ada di museum mini, wisata edukasi mengenal jenis tumbuhan, dan lain-lain.
Beragam jenis tanaman yang ada di Dago Pakar antara lain adalah kaliandra (calliandra callothyrsus), pinus (pinus merkusii), bambu (bambusa sp.), kayu manis, teklan, dan lain sebagainya. Untuk satwa yang ada di sini antara lain musang (paradoxurus herma paproditus), kera (macaca insularis), tupai (callosciurus notatus), ayam hutan (gallus gallus bankiva), kepodang (oriolus chinensis), kutilang (pycnontus caferaurigaster), dan sebagainya.
Jika anda memutuskan untuk berlibur ke Dago Pakar, lebih baik menikmati wisata ini dengan berjalan kaki melewati lintasan jalan yang ada di taman hutan sepanjang 5-7 km. Berjalan membuat anda lebih dapat menikmati suasana alamnya dan hawa yang menyegarkan. Sepanjang perjalanan anda akan jumpai peninggalan bersejarah yaitu Gua Belanda dan Gua Jepang. Lebih jelasnya berikut adalah tempat wisata di dago pakar :
- Gua Jepang
Gua ini adalah sebuah gua yang dibuat/dibangun pada 1942 ketika Jepang masih menjajah Indonesia. Lokasi tempat ini dari pintu masuk Dago Pakar kurang lebih berjarak 600 meter. Gua Jepang ini mempunyai 4 buah pintu yang saling berhubungan, kecuali pintu yang kedua. Pintu ini memang sengaja dibuat untuk mengecoh musuh.
Gua yang panjangnya mencapai kurang lebih 70 meter ini difungsikan sebagai benteng pertahanan dan juga perlindungan Jepang di wilayah Bandung Utara. Di dalam gua ada 4 kamar yang dulu berfungsi sebagai tempat istirahat panglima tentara Jepang. Saat Jepang pergi dari nusantra, Gua ini sempat tidak terawat, dibiarkan begitu saja sehingga banyak ditumbuhi semak belukar. Akan tetapi Gua Jepang ini kembali ditemukan lengkap dengan amunisi beserta senjata yang pernah dipakai oleh Jepang. Penemuan ini terjadi pada tahun 1965.
- Gua Belanda
Selanjutnya ada Gua Belanda yang jaraknya dari Gua Jepang kurang lebih 400 meter saja. Nah, Gua Belanda ini tampak lebih luas bila dibanding dengan Gua Jepang dan kondisinya juga lebih baik. Hal ini karena Gua Belanda memang pernah mengalami renovasi beberapa kali.
Gua Belanda pada masa lalu dipergunakan untuk terowongan saluran air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok, selanjutnya beralih fungsi menjadi pusat komunikasi rahasia bagi Tentara Belanda dan setelah kemerdakaan gua ini dipergunakan untuk tempat menyimpan mesiu. Perlu diketahui bahwa Gua Belanda ini dibangun pada tahun 1941.
- Hiking ke Maribaya
Kawasan Tahura Djuanda yang sangat luas menghubungkan antara wisata Dago Pakar dan Maribaya Lembang. Buat anda yang suka berjalan kaki dan hiking, cobalah untuk melewati jalanan setapak sepanjang 4 km dari Dago ke Maribaya. Memang perjalanannya terus menanjak dan anda pun akan melewati sungai yang berkelok dengan ditemani suara burung dan terkadang ada monyet juga yang tampak.
Jika anda lelah, tak perlu khawatir. Ada beberapa titik gazebo yang dapat anda manfaatkan sebagai tempat istirahat sejenak. Sepanjang jalur pun dapat anda lihat beberapa air terjun, diantaranya adalah Air Terjun Koleang/Curug Koleang, Curug Omas, serta Taman Maribaya nan indah.
- Curug Dago dan Batu Prasasti Kerajaan Thailand
Curug yang berada pada ketinggian 800 meter di atas permukaan air laut ini, mempunyai tinggi terjunan sekitar 12 meter saja. Terbentuknya curug disebabkan aliran air Sungai Cikapundung yang mengalir dari Maribaya ke Bandung dengan aliran yang deras sehingga tidak pernah sepi pengunjung yang berdatangan ke tempat wisata ini.
Curug Dago selain indah juga menyimpan peninggalan sejarah dari Kerajaan Thailand yang berada tidak jauh dari lokasi curug. Batu ini merupakan peninggalan tahun 1818 dari Raja Rama V dan Raja Rama VII dari Dinasti Chakri yang pernah berkunjung kesini dan bagi anda yang sedang ada di bandung wajib untuk mengunjungi curug dago ini karena memiliki air terjun yang indah yang menjadi daya tarik tersendiri di tempat wisata ini.
- Curug Lalay
Curug ini merupakan rangkaian akhir dari banyak curug yang mengalir dari Sungai Cimahi. Curug ini punya ketinggian 30 meter. Di dekat curug ada sebuah gua. Dan pada dinding guanya banyak hewan lalay yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan kelelawar. Dari sinilah asal nama curug ini, Curug Lalay.
Curug lalay ini memang tidak pernah sepi dengan pengunjung yang berdatangan karena di curug ini terdapat pemandangan yang indah dengan adanya pepohonan disekeliling air terjun yang akan membuat anda betah untuk berkunjung ke tempat wisata ini.
- Curug Omas
Tinggi terjunan curug ini sekitar 30 meter dengan kedalamannya kurang lebih 10 meter. Letaknya ada di aliran sungai Cikawari. Di bagian atas air terjun ada sebuah jembatan yang dapat dilalui dan dimanfaatkan untuk melihat keindahan air terjun dari atas. Tepatnya pertemuan aliran Sungai Cigulun dan Cikawari yang membentuk daerah aliran sungai Cikapundung Hulu.
Tempat wisata ini merupakan air terjun di Indonesia yang memiliki keunikan dari air terjun ini yang akan menjadi daya tarik tersendiri dari air terjun ini yang membuat tempat wisata ini tidak pernah sepi dengan pengunjung.
- Patahan Lembang
Patahan Lembang membentang dari timur ke barat kawasan utara Bandung. Jalur patahan akan tampak jelas sepanjang sekitar 25 km. ini ditandai dengan lurusnya untaian bukit yang bermula dari timur wisata Maribaya sampai dengan Cisarua-Cimahi.
Bukit yang ada di patahan lembang ini merupakan tempat wisata yang cocok untuk anak muda karena akan menguji adrenalin dengan mendaki bukit yang ada di patahan lembang ini dan tempat wisata inipun tidak pernah sepi dengan pengunjung yang berdatangan.
Baca juga artikel tempat wisata unik lainnya :
- Danau Kaolin Di Bangka
- Tempat Wisata Di Tulungagung
- Pantai Matras Di Bangka Belitung
- Kebun Binatang Ragunan Jakarta
- Tempat Wisata Banyuwangi
- Taman Impian Jaya Ancol Jakarta
- Pantai Tiga Warna, Malang Jawa Timur
- Tempat Wisata Di Jogja
- Tempat Wisata Di Cengkareng
- Tempat Wisata Di Ambon
- Tempat Wisata Di Banten
- Tempat Wisata Di Ubud Bali
- Taman Mini Indonesia Indah Jakarta (TMII)
- Tempat Wisata Di Batam
- Tempat Wisata Di Karangasem Bali
- Tempat Wisata Religi Di Aceh
- Tempat Wisata Di Bandung