Taman Mini Indonesia Indah Jakarta (TMII) Ulasan Lengkap

tmiiTaman Mini Indonesia Indah atau yang biasa disebut dengan TMII merupakan sebuah tempat wisata dengan tema budaya Indonesia. Taman Mini berdiri pada lahan seluas sekitar 150 hektar. Tempat wisata yang satu ini menawarkan rangkuman dari kebudayaan Indonesia dari 26 provinsi. Diantaranya adalah anjungan daerah dengan gaya arsitektur tradisional, bermacam tari daerah, busana daerah atau pakaian adat, dan aneka tradisi yang terdapat di daerah seluruh Indonesia. Selain itu, pada bagian tengan Taman Mini, ada sebuah danau yang merupakan gambaran miniatur Kepulauan Indonesia.

Setiap harinya TMII selalu ramai pengunjung, terlebih ketika liburan atau akhir pekan. Tempat wisata ini sangat cocok untuk liburan bersama keluarga. Beberapa wahana yang terdapat di Taman Mini, antara lain : Taman Among Puro, Kolam renang Snow Bay, kereta gantung, Taman Ria Atmaja, dan beragam wahana menarik lainnya. Selain berekreasi, di Taman Mini kita dapat menambah ilmu pengetahuan dan  belajar mengenai beragam kebudayaan nusantara dan tempat tempat wisata yang cocok untuk anak muda mempelajari ilmu pengetahuan.

Sejarah Taman Mini Indonesia Indah

Gagasan yang muncul untuk membuat suatu miniatur yang berisi tentang semua kelengkapan Indonesia dan aneka kebudayaan Indonesia tercetus dari ide Ibu Negara kala itu, Ibu Siti Hartinah. Atau kebanyakan orang mengenalnya dengan nama Ibu Tien Soeharto. Ide ini muncul dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Jalan Cendana no.8, Jakarta, pada tanggal 13 Maret 1970. Dengan adanya miniatur diharapkan akan menambah kecintaan terhadap tanah air Indonesia dan juga rasa bangga kepada bangsa. Maka mulailah proyek pembangunan miniatur Indonesia yang disebut dengan “Indonesia Indah”. Yang dilakukan oleh Yayasan Harapan Kita.

Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah dimulai pada tahun 1972 kemudian diresmikan tanggal 20 April 1975. Beraneka ragam kekayaan budaya Indonesia sampai dengan pemanfaatan teknologi yang sudah modern diperagakan di sini. Kondisi topografi Taman Mini Indonesia Indah sebetulnya sedikit berbukit. Akan tetapi hal ini malah menguntungkan dan sesuai dengan yang diinginkan oleh perancangnya. Tim perancang pun dapat lebih mudah memanfaatkan lahan  Taman Mini yang memang asli tidak rata tersebut, mereka buat lanskap dan bentang alam yang kaya, dan memberi gambaran tentang keanekaragaman jenis lingkungan hidup yang terdapat di nusantara.

Maskot dan Logo Taman Mini Indonesia Indah

Logo dari Taman Mini sendiri terdiri dari 4 huruf yaitu TMII yang merupakan singkatan dari nama obyek wisata yang terkenal di Jakarta ini. Maskot Taman Mini Indonesia Indah berwujud Hanoman. Hanoman sendiri adalah salah satu tokoh pewayangan yang dinamakan NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini Indonesia Indah ini resmi digunakan tahun 1991, tepat dengan dwi windu usia TMII. Dengan peresmiannya dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto.

Wahana Taman Mini Indonesia Indah

Banyak sekali wahana taman mini indonesia indah yang memiliki beberapa wahana yang wajib anda kunjungi dari setiap taman mini indonesia indah.

Berikut adalah wahana taman mini Indonesia Indah :

Anjungan daerah

Tiap-tiap suku bangsa yang ada di Indonesia tentunya mempunyai bangunan dan corak dengan bentuk yang berbeda antara satu dengan lainnya. Bahkan terkadang dalam satu suku, memiliki beberapa bangunan yang berbeda (lebih dari satu jenis bangunan tradisional). Bangunan dan arsitektur yang dibuat dilatarbelakangi oleh keadaan lingkungan dan kebudayaan masing-masing suku. Di Taman Mini Indonesia Indah kita dapat melihat beragam bentuk bangunan tradisional dalam wujud anjungan daerah. Anjungan ini mewakili suku-suku bangsa di seluruh nusantara.

Anjungan daerah ini dibangun di dekat danau yang memiliki miniatur Kepulauan Indonesia yang secara tematik terbagi ke dalam 6 zona yaitu, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku. Selain menampilkan bangunan tradisional dari suatu daerah, anjungan ini pun menampilkan pakaian adat, baju tari, baju pernikahan, senjata tradisional, kerajinan tanga, serta perabot sehari-hari. Ini bertujuan supaya pengunjung lebih mengetahui bagaimana cara hidup masyarakat Indonesia dari bermacam suku yang berbeda. Tiap-tiap anjungan daerah telah dilengkapi dengan amfiteater serta auditorium untuk sarana menampilkan pertunjukan musik tradisional, tari-tarian daerah dan juga upacara-upacara adat.

Semuanya bisa disaksikan tiap hari Minggu. Akan tetapi ada sebagian anjungan yang berbeda. Mereka memiliki fasilitas warung kecil atau sejenis kafetaria yang menu-menunya adalah makanan khas dari daerah-daerah yang ada di Indonesia, toko cinderamata.Sejak 1975 sampai 2000, anjungan yang ada di TMII tetap berjumlah 27 buah sesuai dengan julmah provinsi Indonesia. Namun setelah Timor Leste memisahkan diri dan tak lagi menjadi provinsi Indonesia, sisa anjungannya diubah menjadi Museum Timor Leste. Selain itu, karena kini Indonesia ada 33 provinsi, maka dibuatlah anjungan untuk beberapa provinsi baru, diantaranya adalah Bangka Belitung, Maluku Utara, Banten, Kepulauan Riau, Gorontalo, Papua Barat. Anjungan provinsi baru terletak di sudut timur laut Taman Mini dengan ukuran yang lebih kecil dari anjungan provinsi lama.

Bangunan Keagamaan

  • Masjid Pangeran Diponegoro
  • Gereja protestan Haleluya
  • Gereja katholik Santa Catharina
  • Pura Penataran Agung Kertabhumi
  • Kuil Kong Miao (untuk Konghucu)
  • Wihara Arya Dwipa Arama.

Taman

  • Taman anggrek
  • Taman bekisar
  • Taman burung
  • Taman melati
  • Taman kaktus
  • Taman bunga Keong Mas
  • Taman apotek hidup
  • Taman Budaya Tionghoa Indonesia
  • Aquarium ikan air tawar.

Museum

a. Museum Indonesia

Gagasan awal pendirian Museum Indonesia adalah Ibu Tien Soeharto. Bentuk bangunan museum ini bergaya khas Bali dengan 3 lantai. Lewat filosofi Tri Hita Kirana, arsiteknya yang bernama Ida Bagus Tugur pun mengembangkan Museum Indonesia. Filosofi yang telah disebutkan sebelumnya menerangkan bahwa terdapat 3 sumber kebahagiaan bagi umat manusia. Yang pertama adalah hubungan sesama manusia, lalu manusia dan lingkungan dan yang terakhir adalah hubungan antara manusia dengan Tuhannya.

Pembangunan museum tahun 1976 lalu diresmikan oleh Presiden Soeharto tahun 1980, tepat memperingati HUT ke-5 dari Taman Mini Indonesia Indah. Fungsi dari museum ini adalah tempat pameran benda-benda koleksi. Terdiri dari 3 lantai dengan tema yang berbeda-beda. Lantai pertama bertema bhineka tunggal ika dengan benda yang dipamerkan antara lain adalah pakaian pengantin serta pakaian adat daerah.

Lantai kedua bertema manusia dan lingkungan dengan benda yang dipamerkan antara lain rumah tradisional, rumah ibadah, lumbung padi, yang pembangunannya disesuaikan dengan kondisi lingkungan daerah masing-masing. Lantai ketiga bertema seni dan kriya yang menampilkan hasil seni garapan serta ciptaan baru, diantaranya songket, batik, seni ukir, kerajinan tangan berbahan logam perak, tembaga, kuningan. Selain pameran tetap, Museum Indonesia sekali dalam setahun juga biasa melaksanakan pameran dengan tema khusus. Contohnya pameran topeng, lukisan, senjata, kain. Kadang kala pameran pun didukung dengan peragaan misalnya saja membatik atau menatah wayang. Museum ini pun dilengkapi dengan bale panjang, bale bundar, dan bangunan soko tujuh yang tentunya dapat disewa untuk beragam keperluan. Seperti seminar, pernikahan, pertemuan, dan lain sebagainya.

b. Museum Perangko

Ini adalah tempat diselenggarakannya pameran perangko secara tetap. Berdirinya museum atas gagasan dari Ibu Tien Soeharto. Timbul ide membangun museum ini adalah saat Ibu Tien berkunjung ke pameran perangko yang diadakan oleh PT Pos Indonesia ketika jambore pramuka Asia Pasifik yang ke-6 di Cibubur tahun 1981. Museum Perangko dibangun dengan gaya arsitektur Bali pada lahan yang luasnya mencapai 9590 m2. Peresmian dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 September 1983. Pada sayap kiri dan kanannya ada 2 bangunan. Untuk sayap kana nada kantor pengelola dan tempat pertemuan. Sedangkan untuk sayap kirinya ada kantor pos tambahan. Koleksi perangko yang terdapat di museum ini asalnya dari Indonesia juga luar negeri.

Di sekeliling gedung berhiaskan ukiran dan patung Bali. Dikelilingi oleh pagar tembok dengan dua buah pintu gerbang bergaya candi bentar. Selain sebagai pintu, pagarnya juga berguna sebagai pemisah antara halaman luar dan halaman kompleks bangunan Museum Perangko. Pada bagian depan ada bola dunia dan burung merpati yang membawa surat pada paruhnya sebagai lambang tugas dari PT Pos Indonesia. Patung hanoman berada di depan pintu masuk gedung. Pada bagian kiri dan kanan pintu masuk ada lukisan Bali karya pelukis Drs. Wayan Sutha S dan merupakan cerita pewayangan menurut versi Bali.

Pada ruang penyajian 2 menampilkan proses pembuatan perangko mulai dari melukis sampai dengan mencetaknya menjadi sebuah perangko, patung perancang perangko, dan lain-lain. Pada ruang penyajian 3 menampilkan perangko terbitan tahun 1864-1950, masa pemerintahan Jepang, Belanda, dan masa perang kemerdekaan. Pada ruang penyajian 4 menampilkan souvenir sheet dan perangko cari kenangan yang terbit sejak 1950. Masa penerbitan 1950-1959, tahun 1959-1966, 1966-1973, 1973-1983, serta tahun 1983-1993.
Pada ruang penyajian 5  menampilkan perangko dengan susunan yang didasarkan pada periode serta tema tertentu. Misalnya tema pariwisata, satwa, sosial, lingkungan hidup, kemanusiaan. Pada ruang penyajian 6 menampilkan perangko dengan tema tematik yaitu olahraga dan kepramukaan.

c. Museum Pusaka

Museum ini merupakan sebuah bangunan yang khas dengan keris tinggi menjulang pada bagian atap bangunan. Museum Pusaka ini mempunyai luas 1535 m2. Awal pembangunan 1 September 1992 dan peresmian dilakukan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1993. Awalnya benda koleksi yang terdapat di Museum Pusaka merupakan koleksi pribadi seseorang bernama Mas Agung. Namun selanjutnya Dra. Hj. Sri Lestari Mas Agung menghibahkan koleksinya kepada Ibu Tien Soeharto selaku Ketua Yayasan Kita. Ditambah dengan beberapa barang pusaka hasil pembelian, kini Museum Pusaka mempunyai koleksi pusaka yang terlengkap dari 26 provinsi yang ada di Indonesia.

Maksud pembangunan Museum Pusaka adalah untuk melestarikan, menjaga, merawat, mengumpulkan, serta memberi informasi tentang beragam benda atau senjata tradisional Indonesia kepada para generasi penerus khususnya supaya tertanam kebanggaan terhadap bangsa di hati mereka. Dapat juga digunakan untuk melakukan penelitian terhadap beragam senjata di nusantara.

Museum ini punya beberapa sarana pendukung dan fasilitas diantaranya ruang pameran, ruang saresehan, ruang pengelola, ruang cinderamata, perpustakaan, ruang informasi, ruang konservasi, dan ruang bursa. Di ruang pameran pun memberi penerangan tentang berbagai hal mengenai benda pusaka, termasuk info pusaka dari zaman ke zaman, jenis kayu untuk membuat pusaka sampai dengan pusaka yang merupakan hasil temuan. Beberapa koleksinya antara lain, keris Nagasasra sabuk inten (Mataram), keris Singa Barong, kujang masa Pajajaran, belati dari zaman Mataram, serta benda-benda pusaka unggulan lainnya.

d. Museum Keprajuritan

Gaya arsitektur bangunan berbentuk benteng segi 5 dan berdiri di atas lahan seluas 4,5 hektar dengan luas bangunannya mencapai 5500,7 meter persegi. Isi bangunan adalah segala hal tentang keprajuritan, semangatnya dalam berjuang mengusir penjajah dan menegakkan martabat serta kedaulatan RI. Bangunanya merupakan lambang pertahanan bangsa serta penangkal ancaman. Tiap benteng memiliki lima menara pengawas sebagai lambang kewaspadaan dari gangguan dan ancaman.

Di depan halaman Museum ada danau buatan dengan dermaga mini yang merupakan simbol bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dan bermacam aktivitas kebaharian yang sibuk. Penggambaran nilai bahari dilengkapi dengan dua buah kapal tradisional phinisi dari Bugis dan Banten. Kapal inilah perlambang kekuatan kemaritiman Indonesia di wilayah barat dan timur.

e. Museum Purna Bhakti Pertiwi

f. Museum Telekomunikasi

Ini adalah museum sains yang dapat jadi sumber info perkembangan pertelekomunikasian di Indonesia. Museum berbentuk kubah biru dengan Monumen Sumpah Palapa terdapat di depan museum, Patih Gajah Mada tampak berdiri tegak seraya mengacungkan sebilah keris. Lokasinya di bagian depan TMII. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 27 September 1989. Peresmian museum oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1991. Berdiri di atas lahan seluas 2,36 hektar. Terdiri atas bangunan induk dan ruang penerima tamu.

Di dalam museum kita dapat memperoleh informasi mengenai bermacam alat komunikasi yang ada pasa masa sebelum perang, awal kemerdekaan, orde baru, alat telekomunikasi di masa depan, alat komunikasi pre-elektrik yang terdiri atas kentongan, bedug, lonceng, gong. Alat komunikasi elektrik berupa telegraph morse, telepon manual baterai lokal, serta diorama pemancar radio perjuangan.
Alat komunikasi masa kini dibagi menjadi digital dan analog. Perkembangan telekomunikasi yang sangat pesat membuat jarak yang jauh jadi terasa dekat. Masyarakat dapat mempergunakan Museum Telekomunikasi sebagai tempat untuk belajar yang telah dilengkapi dengan adanya tempat teater serta film documenter perkembangan teknologi komunikasi, dan ada juga beberapa film animasi.

g. Museum Transportasi

h. Museum Penerangan

Di sinilah tempat mempelajari, mengumpulkan, sampai dengan merawat obyek sejarah penerangan dan komunikasi. Berdiri di atas lahan seluas 10.850 meter persegi dan luas bangunannya 3980 meter persegi. Museum ini mempunyai bentuk yang cukup unik yaitu bintang sudut lima yang melambangkan lima unsur penerangan. Pada halaman depan museum terdapat tugu penyangga lambang penerangan api yang tak kunjung padam, yang disekelilingnya terdapat lima patung juru penerang serta air mancur. Pertemuan air dari bawah tugu dan atas sebagai perlambang hubungan timbal balik yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan media massa. Gedung ini terdiri atas 3 lantai.

Pameran di lantai 1 berisi benda bernilai sejarah informasi dan komunikasi mulai dari film, media pers, media tatap muka, radio, televisi, termasuk juga media tradisional. Pameran di lantai 2 berisi relief berukuran 100×1,5 meter yang menampilkan tentang sejarah penerangan yang ada di Indonesia selama lima periode. Peran penerangan sebagai pemersatu bangsa, dan menyampaikan informasi lewat media cetak dan elektronik baik masih tradisional atau modern, diorama kegiatan penerangan pembangkit nasionalisme, dan sebagainya.
Pameran di lantai 3 berisi studio mini RRI, PFN, dan TVRI.

i. Museum Olahraga

Museum ini diresmikan Presiden Soeharto tanggal 20 April 1989, tepat dengan HUT Taman Mini yang ke-14. Bangunannya berbentuk bola dengan luas tanah 1,5 hektar dengan bangunannya seluas 3000 meter persegi.
Lantai dasar berisi motto olahraga yaitu sportivitas, perjuangan. Pamerannya adalah sejarah olahraga antar bangsa, berbagai perjuangan Indonesia dalam bidang olahraga di kancah internasional, tokoh olahraga, pejuang olahraga, dan lainnya.

Lantai dua menampilkan pameran olahraga berprestasi yang isinya juga terdapat medali para atlet yang telah berjaya mengharumkan nama Indonesia dengan prestasi di bidang olahraga. Termasuk di dalamnya ada permainan tradisional dari berbagai provinsi, PON 1-9, serta alat perwasitan.
Lantai 3 berisi pameran diorama permainan tradisional, termasuk dalam bentuk lukisan dan patung-patung. Diantaranya adalah Karapan Sapi Madura. Pasola Nusa Tenggara Timur, Loncat Batu Nias, serta Duyung yang berasal dari Irian Jaya. Terdapat pula ulasan sejarah singkat olahraga tradisional seperti anggar, voli, sepak bola, sampai dengan tenis lapangan.

j. Museum Listrik dan Energi Baru

Ini adalah museum iptek satu-satunya di Indonesia yang memberikan peragaan koleksi ketenagalistrikan dan energi terbarukan. Di sini pengunjung dapat memperagakan sendiri peragaan seri parallel, menghasilkan listrik dari pensil, koin, magnet, dan buah-buahan.

k. Museum Timor Timur

l. Museum Minyak dan Gas Bumi

m. Museum Komodo dan Taman Reptil

Ini adalah museum yang mempunyai tema dunia satwa Indonesia dalam bentuk yang diawetkan. Bentuk gedungnya termasuk unik yaitu berbentuk komodo. Ya, komodo yang merupakan kadal raksasa yang banyak ditemui di Pulau Komodo dan sekitarnya. Kadal ini tubuhnya besar dan panjang dengan berat dapat mencapai 70 kg. Lahannya memiliki luas 10.120 meter persegi dan luas bangunannya adalah 1500 meter persegi.

Pembangunan berlangsung dari tanggal 1 Oktober 1975 sampai dengan 1 Juli 1976 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1979. Sangat cocok mengajak anak atau pengunjung yang masih pelajar berkunjung kemari karena dapat menambah pengetahuan mereka tentang aneka fauna yang ada di Indonesia. Ada setidaknya 150 jenis binatang yang telah diawetkan dan dipajang dalam kotak-kotak kaca.

Pada lantai pertama ada banyak koleksi binatang mamalia, reptile, dan serangga yang lengkap dengan keadaan alam di mana ia tinggal, beragam hewan mamalia yang dilindungi, gajah, beruang, harimau. Dan terdapat pula aneka jenis kupu-kupu yang hidup di timur sampai barat. Dengan keong serta keanekaragaman kerang, kepiting, dan udang, yang merupakan hewan laut dan melambangkan betapa kaya lautan Indonesia. Selain itu ada juga binatang beruas atau berbuku-buku seperti kaki seribu, kalajengking, dan laba-laba. Semua bisa kita saksikan di sini dan merupakan sarana pembelajaran yang fun bagi anak-anak.

n. Museum Pusat Peragaan Iptek

o. Museum Serangga dan Taman Kupu-kupu.

Sarana untuk rekreasi

  • Kereta gantung
  • Desa wisata
  • Istana Anak Indonesia
  • Taman Among Puro
  • Taman Ria Atmaja
  • Perahu angsa Arsipel Indonesia
  • Kolam renang Snow Bay.

Bioskop

  • Teater IMAX Keong Mas adalah teater berlayar raksasa, lebih besar layarnya bila dibandingkan dengan layar bioskop biasa. Tema film yang diputar oleh IMAX antara lain : budaya dan lingkungan nusantara hingga box office. Untuk film yang pernah diputar diantaranya, T-Rex, Arabia, Blue Planet, Force of Nature, dan lain sebagainya. Untuk film box office yang pernah bertengger di IMAX adalah Final Destination seri 1 hingga seri 5.
  • Teater 4D
  • Teater Tanah Airku.

Nah, sudah puas berjalan-jalan di Taman Mini Indonesia Indah? Melihat keanekaragaman budaya Indonesia mulai dari tarian, alat musik, senjata tradisional, sampai dengan bangunan rumah dari seluruh provinsi di nusantara. Liburan ke Taman Mini itu tak hanya sekedar liburan saja melainkan juga sambil belajar. Kawasan wisata yang banyak dikunjungi turis lokal dan asing itu pun pas dijadikan destinasi wisata keluarga, khususnya anak-anak. Karena dijamin mereka akan betah dan senang berada di sini. Apalagi Taman Mini tergolong lengkap, semua ada. Mau lihat hewan, ada. Lihat film, ada. Nah, jadi jangan ragu untuk memilih Taman Mini sebagai obyek wisata yang hendak anda kunjungi bersama keluarga. Dan jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan selama di tempat wisata, ya. Selamat liburan!

Baca juga artikel tempat wisata unik lainnya :