15 Wisata Budaya di Bandung yang Menarik

Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang cukup terkenal. Bandung memiliki kondisi geografis yang unik, yaitu dikelilingi oleh panorama alam yang indah. Bandung banyak dijujugi para wisatawan dari luar Bandung. Bandung juga merupakan kota bersejarah dan kota yang kaya akan kesenian. Tidak heran banyak objek wisata budaya di Bandung. Jika ingin pergi ke Bandung, mungkin beberapa tempat ini bisa dijadikan referensi wisata budaya yang baik.

1. Saung Angklung Udjo

Saung Angklung UdjoPaguyuban kesenian Sunda ini didirikan oleh sepasang suami istri Udjo Ngalagena dan Uum Sumiati pada awal tahun 50-an. Tujuannya adalah untuk melestarikan Budaya Sunda.

Pembukaan Saung Angklung Udjo ini dimulai dengan sebuah pertunjukan Kesenian Sunda. Dan dari respon yang baik, Saung Angklung Udjo ini rermi berdiri pada tahun 1966.

Di Saung Angklung Udjo ada beberapa fasilitas kesenian hingga panggung pertunjukan yang didominasi material lokal bambu. Selain itu, wisatawan yang datang juga akan diajak untuk memainkan alat musik tradisional angklung bersama. Lokasi saung ini ada di Jl. Padasuka, Cibeunying Kidul, Kota Bandung.

2. Taman Budaya Jawa Barat

Taman Budaya Jawa BaratTempat wisata ini sudah lama terkenal, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda. Namun dulunya tempat ini adalah tempat minum teh dan kuliner (tempat makan) dengan nama Dago The Huis (Rumah Teh Dago).

Seiring berjalannya waktu tempat ini berganti fungsi menjadi Taman Budaya Jawa Barat. Saat ini tempat ini bernama Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat. Penggantian fungsi ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Sunda. Wisatawan bisa melihat pertunjukan dan teater terbuka khas Sunda.

Lokasinya ada di dataran tinggi Bandung, sehingga wisatawan akan betah berlama-lama di sana dengan ketenangan dan kesejukan yang ada. Selain itu, wisatawan bisa juga menikmati hidangan yang lezat di sana.

Baca juga:

3. Kampung Adat Mahmud

Kampung Adat MahmudKampung Adat Mahmud merupakan pusat penyebaran islam di kota Bandung. Lokasinya ada di Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Sesuai namanya, kampung ini memang hanya kampung kecil, namun memiliki pernanan yang besar untuk masyarakat Bandung di masa lalu.

Nilai historis dari kampung ini adalah sejarah pekembangan dan persebaran agama Islam. Kesederhanaan segera terasa begitu masuk ke kampung ini. Tidak seperti lokasi wisata lain yang selalu hingar bingar, tidak banyak wisatawan yang datang.

Namun wisatawan yang datang ke sana bisa mempelajari sejarah Islam, yaitu tentang Eyang Dalem Abdul Manaf yang disebut-sebut sebagai tokoh utama penyebar agama Islam di kawasan tersebut.

4. Kampung Adat Cikondang

Kampung Adat CikondangKampung adat Cikondang merupakan salah satu kampung adat yang tetap menjaga warisan budaya dari leluhur mereka. Lokasinya adalah di Desa Lamajang, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung.

Kampung adat ini memiliki beberapa rumah adat Cikondang. Dulunya di sana ada mata air ang dikelilingi atau ditumbuhi oleh pohon besar. Pohon besar ini diberi nama Kondang. Nama inilah yang melatarbelakangi nama kampung Cikondang.

Wisatawan juga tidak banyak yang berkunjung, namun jika ada wisatawan yang datang, masyarakat akan dengan senang hati menerima mereka. Bahkan di sana ada sekitar 45 jenis makanan khas Cikondang yang wajib dicoba. Selagi wisata sejarah, bisa juga berwisata kuliner.

5. Kampung Adat Cireundeu

Kampung Adat CireundeuSeperti halnya kampung adat Cikondang, kampung adat Cireundeu juga merupakan kampung adat yang masih lestari hingga sekarang. Posisinya ada di Kelurahan Leuwi Gajah, Kota Cimahi.

Wisatawan yang datang akan bisa belajar sejarah sekaligus budaya di sana. Selain itu, alam di sekitar kampung adat ini masih sangat lestari. Namun harap berhati-hati karena di sana ada hutan larangan yang tidak boleh dimasuki wisatawan.

Kampung ini juga sering mengadakan ritual maupun upacara adat, seperti ritual adat untuk pernikahan, kematian, atau kelahiran. Wisatawan yang ingin melihat ritual, sebaiknya datang di saat yang tepat.

Baca juga:

6. Museum Barli

Museum BarliWisata budaya dan sejarah di Bandung selanjutnya adalah Museum Barli. Namun museum ini tidak cukup ramai dan jarang ada wisatawan yang mampir. Padahal lokasinya juga tidak jauh dari pusat kota, yaitu di Jl. Prof. Ir. Sutami.

Menempati sebuah bangunan bekas peninggalan Belanda, museum ini mengusung kehidupan dan karya seni dari pelukis terkenal dari Bandung yang bernama Barli Sasmitawinata. Di sana tentu saja ada karya lukis Barli dari waktu ke waktu.

Barli merupakan pelukis asli bandung yang lahir pada tahun 1921. Beliau belajar melukis di studio Jos Pluimentz, seorang pelukis dari Belgia. Barli ini sendiri satu angkatan dengan Affandi dari Jogja yang juga memiliki Museum sendiri (Museum Affandi).

7. Gedung Kesenian Rumentang Siang

Gedung Kesenian Rumentang SiangGedung kesenian Rumentang Siang ini berada di Jl. Baranang Siang, Bandung. Gedung ini merupakan salah satu gedung yang sering dijadikan lokasi aktivitas seni Bandung. Dulunya gedung ini adalah bekas bioskop, namun sudah tidak digunakan sejak 1975.

Pada akhirnya, gedung ini dialihfungsikan menjadi gedung kesenian. Nama Rumentang diambil dari bahasa Sunda “rentang-rentang” yang berarti samar-samar. Maksudnya adalah banyak seniman Bandung yang terlihat samar-samar dari jauh.

Sejak tahun pengesahannya, gedung kesenian ini sudah berusia lebih dari 80 tahun. Namun, kondisinya sudah tidak lagi terawat. Padahal gedung ini memiliki sejarah yang cukup berpengaruh untuk perkembangan seni Bandung itu sendiri.

Baca juga:

8. Padepokan Seni Mayang Sunda

Padepokan Seni Mayang SundaPadepokan Seni Mayang merupakan sebuah padepokan kesenian Sunda di Bandung. Lokasinya ada di Jl. Peta Bandung. Gedung ini adalah milik pemerintah daerah kota Bandung dan hingga saat ini berfungsi dengan baik.

Di sana sering digelar event atau acara seni. Kebanyakan seni yang ditampilkan di sana adalah kesenian tradisi dan kesenian kontemporer. Hal ini tentu akan bisa menambah pengetahuan masyarakat mengenai kesenian khas Sunda.

Kabarnya, gedung ini akan diubah menjadi Gedung Kesenian berskala internasional oleh pemerintah daerah setempat. Semoga rencana itu bisa terealisasi dengan baik agar kebudayaan Sunda tetap lestari, bahkan hingga ke luar negeri.

9. Yayasan Pusat Kebudayaan

Yayasan Pusat Kebudayaan

Wisata budaya di Bandung yang satu ini berada di Jl. Naripan 9, Bandung. Gedung ini sering juga disingkat sebagai YPK. Dulunya gedung ini merupakan Villa Evangeline, dan pada 1904 digunakan sebagai kantor NV Javaansche Boekhandel en Drujjerij en Handel in schrijfbehoeften.

Pada 1950-1980, YPK menjadi tempat untuk para budayawan Bandung mengembangkan karyanya. Saat ini gedung YPK adalah milik pemerintah dan ditetapkan sebagai gedung kesenian sejak 1949.

Di gedung ini sering diadakan pertunjukan kesenian dan kebudayaan, seperti pentas tari tradisional, wayang golek, teater Sunda, pameran seni, dan juga lomba-lomba yang berhubungan dengan kesenian.

10. Jalan Braga

Jalan BragaSiapa yang tidak mengenal Jalan Braga? Koridor jalan ini memang sudah terkenal, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda. Bahkan jalan ini merupakan salah satu ikon wisata sejarah Bandung yang juga dikenal dengan nama Paris van Java.

Wisatawan yang datang ke Bandung pasti ingin mengunjungi lokasi ini. Di sana ada banyak bangunan peninggalan Belanda dan merupakan pusat bisnis di Bandung sejak zaman dahulu.

Ada banyak pertokoan yang menempati bangunan-bangunan khas kolonial belanda atau Eropa. Lokasi ini juga bisa dijadikan lokasi pengambilan foto kekinian yang keren. Saat ini, lokasi ini tetap ramai dikunjungi anak muda Bandung, apalagi saat malam minggu.

11. Gedung Sate

Gedung SateGedung Sate adalah gedung yang populer di Bandung dengan cirinya yang khas berupa atap yang menyerupai sate. Gedung ini memiki corak arsitektur yang unik. Hal inilah yang menjadikan Gedung Sate sebagai ikon Jawa Barat.

Saat ini Gedung Sate menjadi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Namun banyak wisatawan yang datang ke sana hanya untuk berfoto atau melihat secara langsung arsitektur gedung tersebut. Di sana wisatawan juga bisa masuk dan naik ke menara gedung sambil mempelajari kebudahaan Sunda.

Gedung ini dibangun pada tahun 1920 dan dikenal dengan nama Gedung Hebe. Namun seiring berjalannya waktu, masuarakat Bandung akrab mengenal gedung ini dengan sebutan Gedung Sate. Sejak 1982, bangunan ini sudah menjadi pusat pemerintahan provinsi Jawa Barat dan tetap lestari hingga sekarang.

12. Gedung Merdeka

Gedung MerdekaSelain Gedung Sate, ada juga gedung bersejarah yang bisa dikunjungi, yaitu Gedung Merdeka. Gedung ini merupakan lokasi bersejarah yang menjadi tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika (KAA) pada April 1955.

Sebenarnya, pada awalnya gedung ini hanya gedung sederhana. Bahkan dulunya bangunan ini hanya berupa sebuah kedai kopi biasa yang sering digunakan meneer dan noni Belanda untuk menghabiskan malam alias nongkrong. Namun gedung ini dirombak beberapa kali, dan pernah menjadi saksi sejarah kemerdekaan Indonesia.

Selain KAA, ada beberapa acara yang pernah dilakukan di sana, seperti pertemuan Konstituante RI, dan peristiwa penting lainnya. Saat ini bangunan ini difungsikan sebagai museum Konferensi Asia Afrika. Lokasinya ada di Jalan Asia Afrika No. 65, Kota Bandung.

13. Goa Belanda dan Goa Jepang

Goa Belanda dan Goa JepangGoa Belanda merupakan salah satu goa peninggalan penjajahan Belanda yang lokasinya berada di Taman Hutan Raya Juanda, Dago Pakar, Kota Bandung.

Goa ini dulunya merupakan terowongan PLTA. Setidaknya terdapat sekitar 15 lorong dan juga beberapa ruangan bersejarah. Di sana ada Ruang Kamar untuk tempat istirahat para tentara Belanda, penjara, serta Ruang Interogasi untuk para tahanan.

Tidak jauh berbeda jauh dengan Goa Belanda, Goa Jepang juga merupakan sebuah goa bersejarah yang berada di kawasan Taman Hutan raya Juanda. Jaraknya dari Goa Belanda adalah sekitar 400 meter. Goa Jepang bukan merupakan penjara, namuan goa ini dulunya digunakan sebagai lokasi persembunyian dan markas rahasia tentara Jepang.

Baca juga:

14. Gedung Jaarbeurs

Gedung JaarbeursJaarbeurs de Bandung atau yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai Pameran Dagang tahunan Bandung merupakan sebuah festival yang diadakan oleh pemerintahan Hindia Belanda untuk mengembangkan Bandung di masa lalu.

Jaabeurs ini dilakukan di gedung Kologdam Bandung pada tahun 1920-an. Gedung ini berlokasi di Jalan Aceh No. 50, Kota Bandung. Bagunan ini memiliki arsitektur kolonial Belanda yang dirancang oleh arsitek ternama Hindia Belanda bernama Wolff Schoemaker.

Bangunan ini merupakan salah satu bangunan bersejarah di Bandung yang terawat hingga saat ini. Selain pameran dagang, ada beberapa konferensi dan acara lain yang pernah dilakukan di sana.

15. Gedung Indonesia Menggugat

Gedung Indonesia MenggugatJika dilihat dari kejauhan, bangunan ini hanya terlihat sebagai bangunan sederhana berbentuk rumah tinggal biasa. Namun bangunan ini ternyata memiliki nilai sejarah yang cukup penting bagi Indonesia.

Nama bangunan ini adalah Gedung Indonesia Menggugat. Nama ini diberikan karena di tempat inilah Soekarno dan pejuang lainnya diadili oleh pemerintah Hindia Belanda atas tuduhan serangan pada pemerintah Hindia Belanda.

Tuduhan dari Belanda itu kemudian dijawab oleh Soekarno dengan gugatan yang dikenal dengan istilah “Indonesia Menggugat”. Rumah ini lokasinya ada di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 5, Kota Bandung. Saat ini bangunan ini sebagai lokasi pameran, ruang pertemuan, maupun ruang penelitian.

Demikianlah beberapa objek wisata budaya di Bandung yang bisa dijangkau untuk keperluan wisata selama di Bandung. Rencanakan liburanmu dengan baik agar perjalanan wisata bisa berjalan maksimal dan tanpa hambatan. Semoga bermanfaat.