Tana Toraja merupakan sebuah daerah di Sulawesi Selatan yang sudah tersohor namanya sebagai lokasi yang kaya akan budaya Toraja dan keindahan pemandangan yang mengagumkan. Ada banyak hal yang menjadi daya tarik tersendiri dari berbagai budaya dan juga tempat wisata Tana Toraja yang menjadikan lokasi ini sering dikunjungi wisatawan baik daerah maupun internasional.
Baca juga:
- Wisata Kota Tua Jakarta
- Taman Impian Jaya Ancol
- Tempat Wisata yang tidak Jauh dari Jakarta
- Tempat Wisata Kuliner di Jakarta
- Monumen Nasional
Keistimewaan Tana Toraja
Tana Toraja memberikan begitu banyak kesan yang tentu akan melekat di hati para wisatawan. Ada banyak keistimewaan dari Tana Toraja ini. Keistimewaan yang paling utama adalah adanya banyak sekali ritual atau upacara adat yang menarik untuk diketahui.
Misalnya pesta pernikahan Rambu Tuka dan juga upacara kematian Rambu Solo. Berwisata ke Tana Toraja disarankan pada bulan Desember, karena ada banyak pertunjukan budaya dan paket wisata yang ditawarkan. Ada juga banyak objek wisata alam maupun budaya yang menanti untuk di eksplor lebih jauh lagi.
Aksesibilitas Menuju Tana Toraja
Untuk wisatawan dari luar Sulawesi Selatan, akses terbaik menuju Tana Toraja adalah dengan menggunakan armada udara dengan menuju Bandara Sultan Hasanuddin. Dari bandara, wisatawan bisa menggunakan jasa taksi untuk menuju ke terminal Daya. Tarif taksi adalah berkisar Rp 70.000 hingga Ro 100.000. Jika ingin lebih murah, wisatawan bisa menggunakan jasa bus damri dari bandara ke terminal denan tarif hanya Rp 27.000 saja.
Di terminal tersebut akan ada banyak armada bus yang bisa mengangkut wisatawan ke Toraja. Harga setiap armada bus berbeda-beda tergantung fasilitas dan pelayanannya. Ada bus yang mematok harga Rp 100.000 hingga Rp 160.000. Wisatawan tinggal memilih. Jika wisatawan datang pada bulan Desember, disarankan sudah memesan tiket dari jauh-jauh hari karena akan sangat padat dan ditakutkan tidak mendapatkan tempat.
Setelah sampai di Tana Toraja, wisatawan bebas berwisata ke mana saja. Untuk memperlancar perjalanan wisata, ada banyak jasa sewa kendaraan yang tersedia. Untuk sewa mobil, harganya dipatok sekitar Rp 400.000 hingga Rp 500.000 per hari.
Baca juga:
- Wisata Maribaya
- Taman Wisata Matahari
- Tempat Wisata Cikarang
- Tempat Wisata di Majalengka
- Tempat Wisata di Purwakarta
Penginapan di Tana Toraja
Ada banyak pilihan tempat menginap di Tana Toraja. Wisatawan bisa menginap di hotel atau wisma. Untuk penginapan di hotel, ada hotel yang paling murah dan yang paling mahal. Rata-rata hotel di Tana Toraja memiliki harga sekitar Rp 350.000 hingga Rp 600.000 per malam, tergantung fasilitasnya.
Jika ingin menginap di wisma, tentu harganya lebih murah. Ada banyak varian harga wisma di Tana Toraja yang harganya berkisar antara Rp 75.000 hingga Rp 160.000 per malamnya.
Objek Wisata Tana Toraja
Ada banyak objek wisata di Tana Toraja yang bisa dikunjungi. Berikut ini ada beberapa tempat wisata Tana Toraja yang paling populer.
1. Tradisi Ma’nene
Tradisi Ma’nene adalah tradisi khas Tana Toraja yang juga telah dijadikan wisata populer. Tradisi ini adalah tradisi membersihkan dan mengganti baju mayat leluhur Toraja. Lokasinya ada di Toraja Utara.
Masyarakat Toraja Utara, tepatnya di Baruppu percaya bahwa leluhur harus dihormati karena arwah para leluhur akan tetap berhubungan dengan keturunannya dan mengamati keturunannya dari alam lain.
Tradisi ini dilakukan dengan membersihkan mumi leluhur, setelah itu mengganti bajunya dengan baju terbaik. Tradisi ini dilakukan pada sekitar bulan Agustus dalam kurun waktu 3 tahun sekali. Jika penasaran, datang saja pada bulan-bulan tersebut.
Baca juga:
- Tempat Wisata untuk Pacaran di Bogor
- Air Terjun Bidadari Sentul
- Tempat Wisata Air Terjun di Bogor
- Tempat Wisata di Cibodas
- Tempat Wisata di Sentul
2. Upacara Rambu Solo
Upacara Rambu Solo juga menjadi destinasi wisata populer Toraja, dimana ada tradisi upacara kematian. Upacara ini adalah ritual khusus untuk menguburkan jenazah.
Orang Toraja percaya bahwa orang yang meninggal adalah orang yang sedang sakit. Oleh sebab itu, orang yang telah meninggal tetap dirawat dan diperlakukan seperti orang hidup. Mereka masih menyediakan makanan, minuman, rokok, dan segala macam keperluan lainnya.
Upacara Rambu Solo ini adalah upacara kematian masyarakat Toraja yang penuh dengan aturan adat dengan rangkaian kegiatan serta biaya yang banyak. Ada juga acara pemotongan babi dan kerbau hingga 100 ekor. Harga upacara ini diperkirakan sekitar 500 juta sampai satu miliar rupiah.
3. Kete Kesu
Kete Kesu adalah sebuah kawasan desa adat wisata di Toraja Utara yang lokasinya berjarak sekitar 4 kilometer dari Ratenpao. Ada banyak rumah tongkonan Toraja yang bisa dinikmati oleh wisatawan.
Selain itu ada juga pemandangan alam yang mempesona. Ada tebing bukit Kete Kesu yang teduh. Ada juga peninggalan purbakala di sana yang berupa kuburan batu.
Yang unik dari desa ini adalah adanya peti mati yang menyerupai bentuk perahu di tebing paling atas Kete Kesu. Di sana ada banyak tengkorak dan tulang belulang manusia yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
4. Londa
Londa merupakan sebuah kompleks makam yang ada di sebuah tebing batu Toraja. Londa ini dijadikan objek wisata Tana Toraja yang juga cukup populer. Jaraknya adalah sekitar 7 kilometer dari Rantepao.
Lokasi wisata ini dapat didatangi dengan banyak kendaraan umum, seperti ojek atau bemo. Selain itu wisatawan yang menyewa mobil atau motor juga pasti lebih mudah mengaksesnya.
Di sana ada banyak oa atau lubang di tebing yang dipahat untuk meletakkan peti mati. Penempatan peti mati pun disesuaikan dengan aturan adat, yaitu sesuai garis keturunan.
5. Batutumonga
Batutumonga adalah sebuah objek wisata alam yang berada di lereng Gunung Sesean. Lokasinya cukup jauh dari Rantepao, yaitu sekitar 24 kilometer. Di sana, ada lokasi untuk melihat keindahan Tana Toraja dari ketinggian.
Wisatawan juga bisa melihat hamparan perbukitan dan persawaan yang indah dari ketinggian. Pepohonan dan keindahan pemandangan di sana pasti akan membuat wisatawan betah.
Udara yang sejuk di Batutumonga juga tentu akan mampu membuat suasana menjadi lebih tenang dan nyaman.
6. Bori Parinding dan Pohon Tarra
Bori Parinding dan Pohon Tarra masih berada di lereng Gunung Sesean. Lokasi ini merupakan makam batu kuno yang populer di Gunung Sesean Toraja.
Bori Parinding adalah pemakaman kuno yang digunakan sejak 1717 silam oleh masyarakat Toraja. Konon, hanya jenazah dari kalangan bangsawan yang bisa dimakamkan di sini.
Ada juga kompleks makam khusus untuk bayi yang giginya belum tumbuh. Bayi dimakamkan di sebuah area yang bernama pohon Tarra. Kini Bori Parinding dan Pohon Tarra ini telah dijadikan objek wisata budaya di Tana Toraja.
7. Ranteallo
Ranteallo adalah sebuah wilayah di Kecamatan Tallunglipu. Keunikan lokasi ini adalah adanya sebuah satwa unik Toraja yang berupa kerbau belang. Harga kerbau ini bisa mencapai satu miliar rupiah.
Selain itu di Ranteallo ini ada kompleks permukiman adat dengan rumah tongkonan yang saling berhadapan.
Rumah-rumah ini memang memiliki ternak babi dan kerbau yang tujuannya memang untuk diperjualbelikan, apalagi saat ada upacara adat yang membutuhkan kerbau dan babi.
Baca juga:
- Tempat Wisata Air Terjun di Bandung
- Kawah Putih Ciwidey
- Pusat Belanja di Bandung
- Tempat Wisata di Cimahi
- Tempat Wisata di Dago Pakar
8. Museum Ne’ Gandeng
Museum Ne’ Gandeng adalah tempat wisata sejarah di Tana Toraja yang berada di Desa Palangi, Kecamatan Sa’dan Balusu. Museum ini adalah museum keluarga tertua atau leluhur di Toraja.
Museum ini berdiri karena kebaikan pribadi Ne’ Gandeng yang memang sangat peduli dengan masyarakat Toraja di sekitarnya. Ne’ Gandeng adalah tokoh penggagas listrik agar bisa masuk ke desa adat Toraja.
Muesum Ne’ Gandeng ini adalah lokasi pelaksanaan prosesi pemakaman dari Ne’ Gandeng itu sendiri.
9. Pallawa
Pallawa merupakan sebuah lokasi tongkonan yang berfungsi sebagai rumah leluhur untuk menyimpan jenazah yang belum dikuburkan.
Lokasinya ada di 12 kilometer dari Kota Rantepao. Di sana ada banyak tongkonan yang saling berhadapan dengan bentuk yang khas Toraja.
Tongkonan di Pallawa sendiri ada juga yang berfungsi sebagai rumah dan juga tempat menyimpan padi atau lumbung. Ada ruangan dapur, kamar, dan juga ruang ritual penyimpanan jenazah di dalam tongkonan.
10. Air Terjun Sarambu Assing
Jika sudah puas menikmati wisata budaya di Toraja, ada baiknya mampir ke Air Terjun Sarambu Assing. Lokasinya ada di Lembang Patongloan, Kecamatan Bittuang.
Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 40 meter. Walau suasananya sangat alami, untuk mengunjungi air terjun ini aksesnya tidak begitu sulit. Wisatawan bisa datang dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.
Air terjun ini cocok dijadikan lokasi wisata terakhir untuk mengembalikan ketenangan setelah lelah berwisata ke sana kemari di Tana Toraja.
Suasana yang sejuk dan air yang dingin akan mengembalikan kesegaran tubuh dan menghilangkan kelelahan wisatawan.
Itulah penjelasan mengenai tempat wisata Tana Toraja. Semoga bermanfaat. Jika ingin berkunjung ke sana, rencanakan perjalanan dengan sebaik-baiknya. Selamat berlibur.