Wisata Budaya di Batam

Batam merupakan salah satu kota yang termasuk dalam wilayah kepulauan Riau. Letak pulau Batam bisa dibilang sangat strategis. Berada di selat Malaka, Batam terletak sangat dekat dengan Singapura dan Malaysia.

Karena letaknya inilah, Batam menjadi salah satu wilayah yang perkembangannya termasuk salah satu yang paling pesat di Indonesia. Padahal, dahulu Batam hanya sebuah wilayah hutan biasa.

Disejarahkan bahwa kota Batam sudah berpenghuni sejak tahun 231 M. Penduduk pertama Batam berprofesi sebagai nelayan dan petani. Mereka pun tidak banyak mengubah kondisi alam Batam. Mulailah pada tahun 1970, pemerintah Indonesia menaruh perhatian kepada Batam.

Dengan potensi yang ada, sejak saat itu Batam berkembang pesat, baik dari segi kotanya, penduduk, maupun kuliner di Batam. Dengan segala perkembangan yang terjadi di Batam, adakah wisata kebudayaan yang menarik untuk dikunjungi?

1. Kampung Vietnam

Kampung Vietnam

Kampung Vietnam terbentuk pada masa pemerintahan presiden Soeharto. Berada di pulau Galang, pengunjung harus menempuh jarak kurang lebih 50 km dari pusat kota Batam untuk menuju ke Kampung Vietnam. Walau begitu, Kampung Vietnam sangat menarik untuk dikunjungi. Seperti sebutannya, Kampung Vietnam sejatinya adalah sebuah daerah yang ditempati atau ditinggali oleh warga negara Vietnam.

Dahulu, warga negara Vietnam berbondong-bondong mengungsi ke negara-negara tetangga karena situasi politik Vietnam saat itu sedang memanas. Mereka kemudian pergi dari negaranya dan mengungsi menggunakan perahu, sehingga disebut pula dengan Vietnamese boat people.

Awal mula pengungsi Vietnam datang ke pulau ini adalah pada tahun 1979. Seperti halnya pulau eksotis di Indonesia lainnya, pulau Galang memiliki letak yang terbilang strategis dan luas, yakni mencapai 80 hektar, maka diputuskanlah para pengungsi dari Vietnam ini menetap di sini.

Berdasarkan data PBB, sebanyak 43.000 warga negara Vietnam datang ke pulau Galang pada saat itu. Karena dahulu pulau Galang masih belum terdapat peradaban, maka pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan PBB, turut membantu pembangunan tenda-tenda pengungsian di Kampung Vietnam.

Seiring berjalannya waktu, para pengungsi ini juga mengembangkan diri serta wilayahnya, hingga jumlah penduduk Kampung Vietnam pun bertambah dan bangunan-bangunan sudah banyak yang berdiri tegak.

Namun, pada tahun 1994, Kampung Vietnam harus dikosongkan dengan alasan pemerintah ingin menjadikan pulau Galang sebagai kawasan industri. Para penduduk pun dikembalikan ke negara asalnya.

Sayangnya, hingga saat ini, Kampung Vietnam justru dibiarkan begitu saja, tidak ada pembangunan industri dan malah menjadi tempat wisata yang menarik. Tak kalah menarik dengan tempat wisata di Vietnam yang wajib dikunjungi. Banyak bangunan dengan ciri khas Vietnam yang masih bisa ditemukan di sini, seperti tempat ibadah, barak pengungsian, rumah tahanan, patung Budha, monumen perahu, patung humanity, museum Kampung Vietnam, serta pemakaman.

2. Marina City

Marina City

Dinamakan Marina City karena letaknya dekat dengan pelabuhan besar. Marina City berada di Tanjung Riau dan biasa dikenal dengan sebutan Las Vegasnya Indonesia. Bisa dibayangkan bagaimana megah dan penuh hingar bingarnya kota ini dahulu. Marina City dipergunakan sebagai tempat singgah para pebisnis dari negara lain. Paling banyak dari negara Malaysia dan Singapura. Di sini pun dibangun banyak tempat hiburan sesuai dengan kegemaran para pebisnis.

Di Marina City terdapat banyak tempat untuk bermain judi, penginapan, bangunan bergaya Eropa, tempat hiburan di pesisir pantai, hingga klub dan bar. Sayangnya, pada masa pemerintahan presiden SBY, perjudian dilarang secara masif. Sejak saat itu, perlahan para pebisnis meninggalkan Marina City. Hingga saat ini, Marina City dibiarkan begitu saja sampai-sampai mendapatkan julukan sebagai kota mati.

Namun, tidak perlu risau. Apabila penasaran dengan Marina City, pengunjung tetap bisa menikmati situasi mencekam di kota ini. Masih ada beberapa bangunan lama yang dimanfaatkan sebagai penginapan. Tentu saja tarif penginapan yang ditawarkan terbilang murah. Hal ini dilakukan agar tetap banyak orang yang tertarik mengunjungi Marina City. Marina City sangat menarik bagi pengunjung yang hobi fotografi dan menyukai cerita mistis seperti halnya tempat wisata horor di Jakarta.

Bangunan tua bergaya Eropa dengan suasana yang mistis nan mencekam tentu sangat menarik untuk diabadikan gambarnya. Namun, pengunjung perlu berhati-hati apabila memasuki bangunan yang sudah tidak terawat di Marina City. Selalu waspada terhadap lantai, atap yang sudah lapuk, serta hewan berbahaya yang berada di pohon dan semak belukar yang tumbuh liar di sini.

3. Festival Kenduri Seni Melayu

Festival Kenduri Seni Melayu

Festival Kenduri Seni Melayu sudah diadakan selama lebih dari 20 tahun. Tepatnya sejak tahun 1999, festival ini biasa diadakan setiap tahunnya selama 3 hari pada bulan November atau Desember. Seperti namanya, Festival Kenduri Seni Melayu digunakan masyarakat kota Batam untuk melestarikan kebudayaan Melayu yang juga terasa kental di wilayah Batam. Tak hanya dari Batam, pengisi acara festival ini pun datang dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand dan Vietnam.

Pertunjukan yang biasa disajikan pada Festival Kenduri Seni Melayu ini antara lain seni tari, sastra Melayu, puisi, lagu Melayu, teater, hingga pantun. Tak hanya kebudayaan Melayu, di festival ini juga dipertunjukkan kesenian serta kebudayaan dari negara lain yang turut menjadi pengisi acara. Salah satu pertunjukkan yang ada di Festival Kenduri Seni Melayu ini bertajuk Mak Yong. Mak Yong adalah sebuah pertunjukkan yang mirip dengan teater. Dalam pertunjukkan ini, disajikan musik serta tari tradional Melayu. Para penari pun turut mengisahkan cerita tradisional Melayu.

4. Festival Kampung Terih

Festival Kampung Terih

Festival Kampung Terih diadakan di Kampung Terih. Kampung Terih sudah terbentuk sejak tahun 1991, namun baru menjadi destinasi wisata di tahun 2017. Kampung terih berada di pesisir Batam, tepatnya di kecamatan Nongsa. Festival Kampung Terih sangat menarik, karena pengunjung akan disajikan pertunjukan tari dan permainan tradisional. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menari dan bermain bersama dengan warga Kampung Terih.

Atmosfer kampung ala Melayu asli memang masih sangat terasa di Kampung Terih ini. Namun, yang menarik di kampung ini tak hanya kebudayaannya saja. Pengunjung juga dapat menikmati wisata alam di Kampung Terih yang masih sangat asri. Pasar mangrove merupakan salah satu primadona wisata alam di Kampung Terih. Selain itu, wisata kuliner seperti jajanan tradisional hingga makanan berat khas Melayu pun tersedia di sini.

5. BICC

Salah satu kostum di BICC

BICC merupakan singkatan dari Batam International Culture Carnival. Karnaval ini diadakan di kota Batam setiap bulan Desember untuk memperingati hari jadi kota tersebut. Layaknya Jember Fashion Carnaval, BICC juga diadakan di sepanjang jalanan. Bedanya, BICC tak hanya mengenai fashion. Sebagai karnaval berskala internasional, BICC menyuguhkan berbagai hal yang menarik, tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara.

BICC akan memanjakan mata hingga perut pengunjung. Bagaimana tidak? Event ini menyuguhkan berbagai kekayaan seni dan kebudayaan serta kuliner, tak hanya dari Batam dan wilayan lain di Indonesia, budaya internasional pun tersaji. Mulai dari kostum yang unik dan menarik, tari-tarian tradisional yang memukau, hingga tarian dari Brasil dan belly dance, akan meramaikan BICC.

Tak hanya itu, BICC juga menyajikan kesenian khas nusantara, seperti karnaval sangsapurba, tepak sirih, regalia, makyong, jong, ondel-ondel, barongan dll. Ditambah lagi, ada hiburan yang bersifat modern pula, seperti body painting, kompetisi bartender, pertunjukan band, hingga musik hip hop.