Sumatera Barat merupakan sebuah provinsi di pulau Sumatera dengan luas wilayah 42.297 km² dan memiliki hampir 400 pulau kecil di sekelilingnya. Secara geografis, provinsi dengan ibukota Padang ini berbatasan dengan:
- Utara: Sumatera Utara
- Selatan: Bengkulu
- Timur: Riau dan Jambi
- Barat: Samudera Hindia
Sumatera Barat dikaruniai dengan sumber daya alam yang sangat kaya. Misalnya saja pulau Kasiak Pariaman. Potensi kekayaan lautnya sangat beragam, seperti adanya budidaya ikan kerapu, rumput laut, udang, kepiting, serta mutiara. Hal ini tak mengherankan, karena Sumatera Barat memiliki garis pantai sepanjang 2.420 km. Tak hanya alamnya yang memukau, Sumatera Barat pastilah mempunyai wisata kebudayaan yang layak untuk dikunjungi. Apa saja?
1. Istana Pagaruyung
Istana Pagaruyung mempunyai nama resmi Rumah Gadang Istana Basa Pagaruyung. Terletak di kabupaten Tanah Datar, istana ini diyakini dibangun oleh Raja Adityawarman pada tahun 1347. Istana Pagaruyung terbentuk dari gabungan-gabungan daerah yang mengalami kehancuran saat terjadinya perang Padri. Walaupun sekilas bentuk bangunannya mirip dengan rumah gadang biasa, Istana Pagaruyung tentu memiliki keunikan tersendiri.
Bangunannya terdiri dari tiga lantai, 72 tonggak dan 11 gonjong atap. Pada sisi bangunannya terdapat ukiran mengenai alam dan budaya Minangkabau. Selain itu, ruangan dalam istana memiliki anjung pada sisi kanan dan kirinya. Istana ini dibangun megah dan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Pagaruyung. Walaupun Istana Pagaruyung yang sekarang berdiri ini hanyalah replika dari istana asli yang telah terbakar pada tahun 1976, namun detail desain dan suasananya tetap dibuat semirip mungkin dengan istana aslinya.
2. Pariangan
Pariangan merupakan sebuah desa yang terletak di kabupaten Tanah Datar, tepatnya di lereng gunung Marapi. Tahukah Anda? Desa Pariangan dinobatkan sebagai salah satu desa yang terindah di dunia oleh majalah Travel Budget pada tahun 2012. Hal ini berarti, keindahan desa ini bukan main-main, karena sudah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional.
Yang unik dari Pariangan adalah rumah-rumah gadangnya yang padat, bertingkat, namun tetap tertata rapi. Ajaibnya, rumah-rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku, lho! Ada pula Masjid Ishlah yang konon sudah dibangun sejak abad ke 19. Masjid ini dibangun oleh ulama terkenal bernama Syech Burhanuddin dan menganut arsitektur negeri Tibet. Selain itu, ada satu lagi keunikan di desa ini.
Adalah makam Datuk Tantajo Garhano, seorang tokoh adat yang terkenal. Masyarakat Pariangan sangat menjaga dan menjadikan makam ini sebagai tempat yang sakral. Yang menarik pengunjung untuk mengunjungi makam ini adalah adanya suatu keunikan yang sulit diterangkan dengan akal sehat, yaitu ukuran makam, baik panjang maupun lebarnya, selalu berubah-ubah ketika diukur.
3. Museum Adityawarman
Museum Adityawarman terletak di kota Padang. Museum ini menjadi salah satu destinasi wisata kebudayaan yang wajib untuk dikunjungi karena di dalamnya tersimpan berbagai peninggalan kebudayaan masyarakat Minangkabau. Nama Adityawarman sendiri berasal dari nama salah satu raja dari Kerajaan Malayapura pada abad ke 14, tepatnya pada tahun 1347 – 1375 silam. Museum yang megah dan luas ini dibangun pada tahun 1974 dan mempunyai julukan Taman Mini Indonesia Indah dari Sumatera Barat.
Seperti Istana Pagaruyung, bangunan Museum Adityawarman juga menganut konsep rumah gadang dengan bentuk rumah panggung dan atapnya menyerupai tanduk kerbau yang bertumpuk-tumpuk. Pengetahuan kebudayaan yang dapat dinikmati oleh pengunjung di museum ini antara lain:
- Benda-benda peninggalan kerajaan Dharmasraya
- Diorama yang menampilkan adat Minang
- Pelaminan adat Minang
- Benda-benda peninggalan suku Mentawai
- Perhiasan dan aksesoris tradisional
- Alat musik
- Replika kuliner khas adat Minang
4. Miniatur Makkah
Seperti namanya, Miniatur Makkah merupakan sebuah tempat wisata yang dibuat sangat mirip dengan Mekah. Tempat ini biasa digunakan untuk manasik haji. Namun, pengunjung yang tidak berencana naik haji pun diperbolehkan untuk mengunjungi Miniatur Makkah ini. Terletak di Padang, Miniatur makkah memang dirancang untuk terlihat semirip mungkin dengan Mekah, baik bangunannya maupun suasananya.
Saat memasuki kawasan Miniatur Makkah, pengunjung akan disambut dengan tugu Al Quran raksasa. Kemudian, pada bagian tengah terdapat jembatan dengan tiga buah tugu di atasnya yang melambangkan tempat di Mekah untuk melempat jumrah. Ada pula sebuah terowongan seperti terowongan di Mina dan juga miniatur bukit Safa dan Marwah.
5. Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan
Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan merupakan sebuah destinasi wisata yang unik. Bagaimana tidak? Tempat ini menawarkan perpaduan antara pengetahuan mengenai margasatwa serta kebudayaan Minang secara bersamaan. Ya, Anda tidak salah baca. Tempat ini memang memadukan kedua bidang tersebut. Maka dari itu, tak ada salahnya Anda mengunjungi tempat wisata di Bukittinggi ini. Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan ini juga biasa dikenal dengan nama Kebun Binatang Bukittinggi.
Dibangun pada tahun 1900an, kebun binatang ini diklaim memiliki koleksi satwa yang paling lengkap di Sumatera. Selain itu, keindahan gunung Singgalang, gunung Sago, gunung Marapi, serta ngarai Sianok dapat dinikmati pula dari sini. Dari segi budaya, di dalam Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan ini juga dibangun sebuah rumah adat Baanjuang yang sekarang berfungsi sebagai museum. Pada rumah adat tersebut, pengunjung akan dapat menyaksikan berbagai peninggalan dari masyarakat Minangkabau, mulai dari perhiasan, pakaian, hingga alat-alat kesenian.
6. Rumah Gadang Sungai Beringin
Masyarakat Sumatera Barat rupanya memang menjunjung tinggi warisan kebudayaan dari para leluhur. Salah satu buktinya adalah dengan banyaknya rumah gadang yang bahkan masih digunakan sampai sekarang. Ada satu lagi rumah gadang yang menyimpan kekayaan budaya masyarakat Sumatera Barat, yaitu Rumah Gadang Sungai Beringin yang terletak di kabupaten Limopuluah Koto.
Rumah Gadang Sungai Beringin dibangun oleh almarhum Nasrul Chas. Beliau dikabarkan sebagai seorang pengusaha yang kaya raya dan membangun rumah gadang ini agar anak cucu Minangkabau dapat terus menyaksikan dan melestarikan kebudayaan Minang. Rumah Gadang Sungai Beringin dibangun megah di atas lahan seluas tiga hektar dan dindingnya terbuat dari kayu jati.
Pada dinding rumah gadang ini terdapat ukiran-ukiran Minangkabau dengan motif khas seperti itiak pulang patang, kaluak paku dan saik galamai. Bagian dalam Rumah Gadang Sungai Beringin terdapat sembilan buah tiang penyangga yang menandakan bahwa rumah ini mempunyai sembilan ruangan. Pada bagian halaman depan Rumah Gadang Sungai Beringin terdapat medan nan bapaneh, yaitu sebuah area yang dipasangi ubin berbentuk segi delapan berwarna cokelat muda. Medan nan bapaneh biasa digunakan untuk mempertontonkan pentas seni, seperti drama, musik dan tarian tradisional.