10 Tempat Wisata Ziarah di Garut yang Cukup Terkenal

Ritual ziarah merupakan sebuah budaya yang sering dilakukan oleh umat muslim di Indonesia. Mulai dari ziarah ke makam keluarga sendiri hingga ziarah ke tokoh-tokoh pemuka agama. Kegiatan ziarah ini umumnya akan lebih ramai menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, kegiatan ziarah ini pasti dilakukan.

Tempat wisata ziarah yang memiliki fungsi utama sebagai tempat ziarah tokoh-tokoh tertentu bukan hanya sekedar menjadi wisata religi di Indonesia. Namun juga sarana untuk belajar sejarah, karena umumnya tempat ziarah dari tokoh-tokoh agama ini memiliki berbagai cerita perjuangan semasa hidupnya. Perjalanan para tokoh agama ini dalam menyebarkan agama Islam dan sifat-sifat terpujinya juga dapat diambil hikmahnya.

Banyak daerah di Indonesia yang memiliki tempat wisata ziarah, hal ini karena dulunya terdapat tokoh agama yang cukup berpengaruh di daerah tersebut. Salah satu daerah yang memiliki beberapa tempat wisata ziarah ini yakni di Garut, Jawa Barat. Beberapa tempat wisata di Garut ini cukup terkenal dan sering dikunjungi oleh para peziarah.

Berikut ii beberapa tempat wisata ziarah yang ada di Garut, Jawa Barat.

1. Makam Syeh Rohmat Suci Godog

Makam Syeh Rohmat Suci Godog merupakan salah satu tempat ziarah yang terkenal di Garut. Tempat ini menjadi makan dari seorang tokoh yang sangat berpengaruh dan terkenal di garut, yakni Prabu Kiansantang. Makam ini sangat dikeramatkan dan memiliki sisi sejarah yang kental. 

Prabu Kiansantang, atau yang disebut juga dengan Syekh Sunan Rohmat Suci ini sendiri merupakan anak dari Prabu Siliwangi. Bahkan dalam sejarah Prabu Kiansantang juga sering dikaitkan dengan pertemuannya bersama Khalifah Ali Bin Abi Thalib R.A. Seorang khalifaf yang merupakan sahabat Nabi Muhammad saw.

Di kawasan makan tersebut sebenarnya masih terdapat 9 makam yang lainnya yang juga dikeramatkan. Namun makam yang paling dikeramatkan dan ramai dikunjungi adalah makam Syekh Sunan Rohmat Suci.

Untuk menuju ke tempat ziarah ini cukup mudah, lokasi tempat wisata ini tepatnya berada di Desa Agung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Untuk dapat memasuki kawasan makam ini juga gratis, tanpa dipungut biaya apapun.

2. Makam Syekh Jafar Sidik

Beberapa peziarah juga sering berziarah ke Makam Syekh Jafar Sidik, namun tidak semuanya menyebut makam ini milik Syekh Jafar Sidik. Beberapa ada yang menyebutnya sebagai Sunan Haruman karena dimakamkan di kaki gunung Haruman, namun ada juga yang menyebutnya dengan Embah Wali Cibiuk, karena mitosnya dulu kerap dipanggil Mbah Sambal Cibiuk.

Tokoh agama ini sendiri merupakan seorang penyebar agama Islam di Garut. Beliau hidup pada masa yang sama dengan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, dan Syaikh Maulana Mansur, Banten.

Dari cerita yang dipercaya di masyarakat, konon ketiga tokoh penyebar Islam satu generasi tersebut selalu salat berjamaah dan menimba ilmu bersamaan di Makkah al Mukaromah, kemudian ketiganya memiliki kelebihan karomah.

Diyakini jika Syeh Maulana Mansur dikaruniai karomah menembus bumi, Syeh Abdul Muhyi, dikaruniai karomah mampu menembus laut, sedangkan Syeh Ja’far Shadiq dikarunia karomah mampu menembus udara. Bahkan dalam satu waktu, ketiganya mengajak lomba pulang paling cepat ke Indonesia setelah menimba ilmu di Makkah.

Selain makam, peninggalan lain yang selalu dikunjungi peziarah dari tokoh agma ini adalah masjid tua berusia lebih dari 400 tahun, yang terletak di Jalan Pesantren Tengah, Desa Cibiuk Tengah, Kecamatan Cibiuk. Ciri utama masjid tersebut memiliki ‘pataka’ ukiran batu dan dipasang di pucuk atap bangunan masjid tersebut dan masih terlihat utuh hingga sekarang.

3. Makam Raja Gordah

Makam raja Gordah merupakan makam yang tidak hanya untuk wisata religi, namun juga untuk mengenang sejarah dari Raja Gordah tersebut. Pada waktu-waktu tertentu, Makam Raja Gordah ini sering dikunjungi oleh para pejabat dan beberapa tokoh terkenal. Hal ini dilakukan sebagai sebuah bentuk penghormatan atas torehan sejarah dari Raja Gordah.

Lokasi Makam Raja Gordah ini sendiri tepatnya berada di Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Untuk tiket masuk Makam Raja Gordah ini juga gratis, dan tentunya semua yang ingin ziarah diperbolehkan.

4. Leuwung Sancang

Leuwung Sancang merupakan salah satu petilasan yang berada di Pameungpeuk Garut, sebenarnya secara administratif wilayah hutan ini masuk ke kecamatan Cibolang. Namun masyarakat telah mengenal kawasan ini dengan Sancang Pameungpeuk. 

Leuwung Sancang ini berkaitan erat dengan jejak sejarah Prabu SIliwangi, yakni sebagai ayah dari Prabu Kiansantang. Lokasi dari Leuwung Sancang ini berada di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat..

5. Makam Pangeran Papak Cinunuk

Tokoh yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di Garut selanjutnya ada Pangeran Papak Cinunuk. Pangeran ini memiliki nama asli yakni Raden Wangsa Muhammad. Beliau merupakan keturunan dari Prabu Siliwangi. Adapun ayah beliau sendiri adalah Raden Kyai Juari.

Gelar Pangeran Papak ini disematkan kepada beliau karena sifat beliau yang tidak membeda-bedakan manusia satu sama lain. Karena papak ini sendiri memiliki arti setara. Lokasi makam Pangeran Papak Cinunuk ini tepatnya berada di Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

6. Makam Putri Intan Dewata

Makam Putri Intan Dewata berkaitan erat dengan sejarah dari Kerajaan Timbanganten. Makam Putri Intan Dewata ini terletak di Gunung Putri, yakni di samping Gunung Guntur Garut. Beliau sendiri adalah kakak dari Raja Ranggalawe. 

Putri Intan Dewata memiliki nama lengkap yakni Ratna Inten Dewata. Untuk lokasi lengkapnya makam ini berada di Desa Mekarjaya, Kecamatan tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

7. Makam Senopati Arief Muhammad

Makam Panembahan Senopati Arief Muhammad menjadi tempat ziarah yang juga berada di komplek Candi Cangkuang, Leles, Garut. Jawa Barat. Sang wali ini sendiri dulunya merupakan panglima perang Kerajaan Mataram, yang diutus kerajaan untuk menyebarkan agama islam di sana.

Jika berkunjung ke makam ini selain berziarah juga dapat mengunjungi Candi Cangkuang, salah satu candi Hindu tertua di pulau Jawa, diperkirakan candi ini dibangun pada abad VIII dan baru ditemukan tim cagar Budaya Jawa Barat pada tahun 1966 di Garut.

Menurut penjaga di kawasan tersebut, ajaran Arief Muhammad telah memberi banyak pelajaran yang mendasar untuk mewujudkan hidup rukun terhadap semua perbedaan, karena ketika itu kebanyakan masyarakat beragama Hindu.

Ia juga mengatakan bahwa di tempat tersebut ada pantangan tidak boleh beraktivitas (menyebarkan agama) pada Selasa malam hingga Rabu malam. Hal ini dikarenakan dulunya masyarakat sekitar ketika itu hari terbaik untuk menyembah Dewa Siwa adalah hari Selasa atau malam Rabu.

8. Makam Sunan Pancer

Makam Sunan Pancer, atau Makam Sunan Cipancar, yang terletak di Kecamatan Limbangan merupakan salah satu tempat ziarah yang sering dikunjungi. Tokoh ini merupakan cucu dari Prabu Siliwangi, Raja Padjajaran, sekaligus ulama penyebar agama Islam yang dulunya telah melahirkan banyak keturunan yang menjadi bupati di Kabupaten Garut.

Dulunya, awal mula Kabupaten Garut saat ini, berasal dari kerajaan kecil Kertarahayu yang berdiri sekitar tahun 1415 Masehi. Kerajaan ini berada dibawah kekuasaan kerajaan besar yakni  Pakuan Padjajaran yang saat itu menguasai hampir seluruh kerajaan di Jawa Barat dan Banten.

Namun, sejak tanam paksa (cultuurstelsel) yang dilakukan Belanda gagal, akibatnya administrasi kerajaan yang berada di daerah Limbangan ini, dipindah ke Garut Kota saat ini. 

Kemudian Sunan Cipancar ini terkenal akan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kewibawaannya dalam memimpin masyarakat. Lokasi kawasan makam ini tepatnya berada di Desa Pasirwaru, Kecamatan Blubur Limbangan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

9. Makam Tuan Syekh Abdul Jalil

Makam Tuan Syekh Abdul Jalil yang terletak di Garut Selatan juga menjadi salah satu tempat ziarah yang dapat dikunjungi. Beliau sendiri merupakan keturunan langsung dari Sumedang Larang. 

Lokasi lengkap dari Makam Tuan Syekh Abdul Jalil ini berada di Kp. Dukuh, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

10. Situs Ciburuy Bayongbong

Situs Ciburuy Bayongbong berkaitan erat dengan sejarah Kerajaan Padjajaran, yang berpusat di kabupaten Bogor. Diyakini komplek seluas satu hektare ini dulunya merupakan arena pertarungan para jawara (jagoan) di Pulau Jawa, sekaligus satu petilasan Prabu Siliwangi dan Prabu Kian Santang Raja Padjajaran, yang menyimpan puluhan naskah kuno berusia ratusan tahun silam.

Salah satu juru kunci situs Ciburuy mengatakan bahwa pada bulan tertentu masyarakat sekitar kerap menggelar acara ritual Seba Muharam. Acara tersebut untuk memandikan benda pusaka, termasuk “membersihkan” naskah kuno yang berisi ajaran hidup serta budi pekerti adat Sunda.

Jumlah naskah yang tersimpan di Kabuyutan Ciburuy saat ini sebanyak 27 keropak yang tersimpan dalam tiga peti. Setiap keropak jumlahnya bervariasi, antara 15 sampai dengan 30 lempir (lembar). Hal ini menjadikan situs ini sebagai salah satu wisata sejarah di Indonesia.

Selain itu, terdapat juga beberapa benda pusaka, yakni keris, bende (lonceng yang terbuat dari perunggu), kujang (senjata khas Prabu Siliwangi), trisula, tombak. Ada pula seperangkat gamelan yang disebut goong renteng yang merupakan cikal bakal dari kesenian degung yang ada saat ini.

Berbagai tempat wisata sejarah selain untuk manfaat tempat wisata religi juga merupakan tempat untuk kembali mengingat dan belajar mengenai sejarah. Kegiatan ziarah ke tempat-tempat wisata ini dapat dilakukan kapanpun dan tentunya tidak dipungut biaya jika berkunjung.