6 Tempat Wisata Ziarah di Bandung Untuk Wisata Religimu

Kota Bandung memiliki berbagai wisata yang mengagumkan. Mulai dari wisata budaya, wisata alam, wisata sejarah di Bandung, wisata kekinian, hingga terdapat pula wisata religi. Wisata religi ini berkaitan dengan ziarah, yang mana merupakan budaya yang masih terus dilakukan oleh banyak umat muslim.

Ziarah ini dapat dilakukan kapanpun, namun umumnya terdapat hari-hari tertentu untuk berziarah yang ditandai dengan ramainya peziarah di waktu-waktu tertentu. Misalnya seperti pada waktu mendekati Ramadhan dan menjelang akhir Ramadhan, umumnya umat muslim banyak yang melakukan ziarah. 

Ziarah selain dilakukan pada anggota keluarga yang telah pergi terlebih dahulu, dapat pula dilakukan terhadap tokoh-tokoh agama yang diyakini memiliki sumbangan besar terhadap penyebaran agama. Namun tidak hanya tokoh agama, tokoh-tokoh lainnya seperti pahlawan juga dapat didatangi untuk menghantarkan doa melalui kegiatan ziarah.

Berikut beberapa wisata ziarah di Bandung yang dapat dijadikan tempat wisata religi.

1. Kampung Mahmud

Kampung Mahmud merupakan sebuah kampung yang di dalamnya terdapat beberapa makam yang dikeramatkan oleh warga setempat. Selain warga setempat yang sering berziarah, masyarakat luar kampung tersebut juga sering berkunjung untuk berziarah. 

Di kampung Mahmud ini, terdapat tiga makam leluhur yang sangat disegani, yakni Eyang Abdul Manaf, Eyang Dalem Abdullah Gedug, dan Agung Zaenal RIF. Lokasi kampung ini berada di pinggir Sungai Citarum dan terletak tidak jauh dari Dayeuhkolot yang pada zaman dahulu pernah menjadi ibukota dari Bandung. 

Sepanjang bulan Maulud, Kampung Mahmud ini selalu ramai didatangi peziarah, terutama ketika memasuki malam Jumat Kliwon. Ketika hari-hari itu keadaan Kampung Mahmud bisa dikatakan seperti pasar malam. Untuk lokasi tepatnya berada di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

2. Wali Habbib Ayyib Muhammad Bin Salim Assagaf

Salah satu wali yang sangat berjasa dalam perkembangan agama Islam di Indonesia adalah Habbib Ayyib Muhammad Bin Salim Assagaf. Habbib Ayyib Muhammad bin Salim Assagaf ini merupakan seseorang yang mengabdikan dirinya untuk mengajar dan banyak berjasa untuk umat Islam Indonesia.

Dari perjuangannya yang luar biasa itulah ia sangat disegani dan bahkan makamnya sering dikunjungi peziarah untuk mendoakan beliau serta mengenang jasa dan perjuangannya. Lokasi makam dari Habbib Ayyib Muhammad Bin Salim Assagaf ini berada di Taman Pemakaman Umum Cibarunai, Sarijadi Bandung.

Bagi peziarah yang hendak berkunjung tak perlu khawatir mengenai kondisi makam, karena makamnya bersih dan ditumbuhi oleh rumput hijau dengan batu nisan di atasnya. Selain itu makamnya yang luas akan memudahkan para peziarah untuk duduk bersama-sama mendoakan sang Habbib.

3. Makam Keramat Mama Eyang Rende

Makam Keramat Mama Eyang Rende menjadi salah satu wisata religi yang dapat sering dikunjungi oleh para peziarah di Bandung. Mama Eyang Rende sendiri merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam menyebarkan agama Islam di Bandung. 

Semasa hidupnya, Mama Eyang Rende sering memakai pakaian compang-camping yang membuatnya diremehkan banyak orang, namun dibalik itu beliau memiliki peran yang penting dalam menyebarkan agama Islam. Ketika umur 97 tahun, ia meninggal dunia dan dimakamkan di Desa Rende.

Hingga saat ini makamnya sering dikunjungi oleh para peziarah. Makam Keramat Mama Eyang Rende ini tepatnya berada di Desa Rende, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Peziarah dapat datang kapanpun karena kawasan tersebut dibuka setiap hari, dan tidak dipungut biaya untuk berkunjung.

4. Makam Eyang Dalem Ibrahim Cipatik

Eyang Dalem Ibrahim Cipatik merupakan seorang ulama yang memiliki peran yang besar dalam syiar agama Islam. Namun sayang namanya kurang dikenal oleh masyarakat luas. Prabu Siliwangi ini memiliki peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Bahkan terdapat informasi bahwa beliau berhasil menghalau pasukan Belanda saat ingin memasuki kawasan Cipatik. Semasa hidupnya yang sebagai ulama dan memiliki peran yang besar dalam mempertahankan kemerdekaan membuat makamnya dijadikan lokasi untuk berziarah oleh masyarakat untuk mendoakan atas segala jasa dari Eyang Dalem Ibrahim Cipatik.

Peziarah dapat mengunjungi Makam Eyang Dalem Ibrahim Cipatik kapanpun karena area makam ini dibuka setiap hari dan tanpa dipungut biaya ketika berkunjung. Lokasi lengkap dari makam ulama ini yakni berada di Kompleks Pemakaman Pataruman, Desa Cipatik, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

5. Makam Pangeran Raja Atas Angin

Pangeran Raja Atas angin atau Syekh Maulana Muhammad Syafei merupakan pelopor syiar Islam di sejumlah wilayah di Jawa Barat, mulai dari Cisewu, Garut, hingga Surade, Sukabumi. Dalam syiarnya menyebarkan agama Islam, Syekh Maulana mendirikan sebuah pesantren sederhana yang disinggahi oleh santri-santri yang berasal dari penduduk setempat dan sekitarnya di Cijenuk. 

Dalam syiar ini, Syekh Maulana dibantu oleh Eyang Jaga Wadana, Eyang Jaga Raksa, dan Eyang Jaga Wulan. Keempat tokoh ini selanjutnya berperan penting dalam penyebaran agama Islam di daerah Kabupaten Bandung Barat dan sekitarnya. Dalam perkembangannya, keturunan Syekh Maulana Muhammad Syafei mendirikan banyak pesantren di berbagai tempat.

Kemudian Syekh Maulana Muhammad Syafei ini mendapat julukan Pangeran Raja atas Angin karena sebuah karomah yang beliau miliki. Beliau dapat berada di beberapa tempat dalam satu waktu, karena itulah disebut sebagai Pangeran Raja atas Angin. Pangeran Raja Atas Angin adalah keturunan langsung Sultan Ageng Tirtayasa atau keturunan kesembilan dari Sultan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

Saat ini Makam Syekh Maulana Muhammad Syafei menjadi tempat ziarah yang ramai didatangi oleh para peziarah. Banyak peziarah dari Bandung maupun luar Bandung yang berziarah ke makam beliau. Menurut pendiri Yayasan Syekh Maulana Syafei, setiap hari ada 100-200 peziarah yang datang, bahkan ketika malam jumat kliwon bisa mencapai 1000-1500 peziarah yang datang.

Makam Syekh Maulana Muhammad Syafei ini tepatnya berlokasi di RT 07/RW 07, Desa Cijenuk, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Di sebelah makam sang pangeran tersebut, terdapat makam istrinya yakni Nyimas Rangga Wuluh.

6. Taman Makam Pahlawan Nasional

Selain para ulama yang memiliki peran dalam perkembangangan agama Islam yang menjadi lokasi untuk berziarah, para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia juga menjadi lokasi berziarah. Dengan segala perjuangan dan jasanya, banyak masyarakat yang mendoakan para pahlawan ini. 

Taman Makam Pahlawan ini luasnya mencapai 8,9 hektare. Terdiri dari 6.000 buah makam pahlawan dan 3.000 buah makam umum. Beberapa pahlawan yang dimakamkan di sini, antara lain Abdoel Moeis, Laksa Udara Noor Tanio, dan sebagainya. Pahlawan-pahlawan ini memiliki kontribusi yang besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Untuk dapat berziarah, para peziarah dapat berkunjung pada pukul 08.00-16.00 WIB. Untuk dapat masuk peziarah tidak akan dikenakan biaya. Lokasi tepatnya taman makam pahlawan ini berada di Jalan Cikutra, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.

Berziarah selain sebagai wisata religi juga sebagai sarana untuk mengenang sejarah dan melestarikan budaya yang telah ada. Berbagai tempat ziarah di Bandung ini dapat dikunjungi jika ingin berwisata religi. Wisata religi dapat menjadi alternatif jika bosan wisata lainnya di Bandung.