Jogja merupakan kota wisata yang sangat lengkap. Kita bisa menikmati berbagai macam jenis tempat wisata di jogja. Kita bisa menikmati keindahan pantainya yang menakjubkan, hingga keindahan gunungnya yang juga tak kalah indahnya. Namun, Jogja memiliki wisata lain yang juga tak kalah bobotnya jika dibandingkan dengan wisata alamnya. Wisata gedung atau bangunan tua di Jogja sangat banyak sekali. jika kalian tertarik, ada beberapa gedung dan bangunan tua yang bisa kita kunjungi seperti
1. Benteng Baluwerti
Benteng ini sendiri berdiri sejak tahun 1785. Pemrakarsa pembangunan benteng ini adalah Pangeran Adipati Anom yang merupakan anak dari Sultan Hamengku Buwono I. Alasan utama pembangunan dari benteng ini sendiri untuk menjaga lingkup Kraton Jogja dari serangan Belanda pada masa itu.
Hal ini karena Belanda telah lebih dahulu membangun benteng yang tepat berhadapan dengan Kraton. Bentuk dari benteng ini sendiri berupa persegi yang cukup luas dan dengan ketebalan dinding yang sangat tebal. Pembangunan dari benteng ini disempurnakan oleh Pangeran Adipati Anom saat beliau naik takhta di Kraton Jogja dan bergelar Sultan Hamengku Buwono II.
Seiring dengan perkembangan jaman benteng ini sendiri mengalami banyak perubahan bentuk dan fungsi. Banyak bagian yang telah hilang dan rusak. Beberapa bagian masih bisa kita nikmati hingga sekarang. Salah satu bagian dari Benteng baluwerti yang masih utuh adalah Plengkung Nirboyo atau biasa disebut juga Plengkung Gadhing. Benteng ini sendiri bisa dikatakan merupakan salah satu lokasi wisata budaya di yogyakarta.
2. Benteng Vredeburg
Lokasi yang satu ini merupakan destinasi wisata yang pastinya sudah banyak yang tau. Tempat ini sendiri kini telah beralih fungsi menjadi sebuah museum yang cukup terkenal di Jogja. Benteng ini sendiri dibangun pertama kali pada tahun 1760. pada masa awal pembangunannya benteng ini sangat sederhana.
Hanya terdiri dari kayu aren dll. Namun seiring perkembangan pembangunan benteng ini disempurnakan dan diberi nama Benteng Rustenburg. Penggantian nama benteng ini menjadi benteng Vredeburg sendiri terjadi kurang lebih pada tahun 1816. penggantian nama ini dikarenakan adanya hubungan yang terjalin baik antara Belanda dengan pihak Kraton.
Fungsi benteng ini sendiri sempat mengalami perubahan pada masa pendudukan Jepang dan Pergerakan Nasional. benteng ini sempat menjadi titik pusat dari pergerakan TKR yang ada di daerah Jogja pada masa itu.
3. Hotel Inna Garuda
Hotel yang berada di Jalan Malioboro ini sendiri merupakan salah satu hotel yang legendaris di Jogja. Keberadaan hotel ini tak bisa lepas dari sejarah perkembangan Jogja itu sendiri. Hotel ini sendiri dibangun pada tahun 1908 oleh pemerintah Belanda. Pada Awal pembangunannya hotel ini sendiri bernama “Grand Hotel de Djogja”.
Seiring perkembangan hotel ini sendiri sempat bergnati nama. Jumlah nama yang pernah disandang oleh hotel ini sendiri kurang lebih jumlahnya ada 6 buah nama.
Salah satu nama yang pernh disandang oleh hotel ini adalah Hotel Asahi pada masa kependudukan Jepang di Jogja. Kemudian pernah juga menjadi Hotel Merdeka saat Indonesia baru pertama memasuki kemerdekaan.
4. Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jendral Sudirman
Museum yang terletak di Jalan Bintaran Wetan ini merupakan sasksi bisu perjuangan Jendral Sudirman. Bangunan yang berbentuk limasan ini pernah menjadi rumah dinas dari Pangsar Jendral Sudirman selama berada di Jogja. Sebagai salah satu bangunan tua di jogja, tempat ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Dirumah inilah Pangsar mengatur setiap pergerakan dari TKR di daerah Jogjakarta dan Jawa tengah.
Sebelum menjadi kediaman Jendral Sudirman, gedung ini pada awalnya merupakan kediaman dari seorang penjabat keuangan di Pura Paku Alaman. Pada masa penjajahan Jepang bangunan ini menjadi bangunan terbengkalai dan kosong. Hal ini karena seluruh perabot yang terdapat di bangunan ini telah disita oleh pihak Jepang. Namun, setelah masa kemerdekaan tempat ini menjadi rumah dari Jendral Sudirman. Setelah beliau di tetapkan menjadi Panglima Besar.
5. Pasar Beringharjo
Pasar ini merupakan salah satu tempat wisata di Jogja dekat dengan malioboro. Pasar ini sendiri tak bisa lepas dari sejarah pendirian kraton Jogja. Banyak yang mengatakan bahwa pasar ini merupakan pasar tertua yang ada di jogjakarta.
Hal ini karena pendirian pasar ini berbarengan dengan pendirian Kraton Jogja itu sendiri. Sejak awal pendiriannya pasar ini merupakan pusat dari perputaran ekonomi yang ada di kota Jogja.
Selain menjadi tempat wisata sejarah yang memiliki nilai history yang cukup besar. Pasar ini sendiri juga berfungsi sebagai tempat wisata belanja di Jogja. Jika kita cermati lebih jauh maka akan kita temukan bahwa bentuk bangunan dari pasar ini merupakan penggabungan antara bentuk bangunan gaya belanda dengan jawa. Pasar ini sendiri masih berfungsi hingga sekarang dan menjadi salah satu destinasi wisata di daerah jogja.
6. Kawasan Pecinan
Kawasan yang satu ini berada di area kawasan malioboro yang sering kita lewati. Pada kawasan ini kita bisa menemukan banyak sekali bangunan tua yang memiliki aura busaya Tionghoa yang cukup kental. Sejak pertama kali kawasan ini berdiri, telah menjadi pusat perdagangan bangsa cina yang datang ke Jogja.
Pemilihan kawasan ini bukan tanpa maksud pasa masa itu. Peletakan kawasn pecinan yang cukup dekat dengan kawasan pasar beringharjo dimaksudkan agar pasar beringharjo juga bisa maju.
Pihak Kraton pada masa tersebut menginginkan agar pengaruh perdagangan bangsa cina juga mempengaruhi roda ekonomi di pasar beringharjo. Namun, sayangnya kawasan ini sekarang menjadi kawasan yang sedikit terpinggirkan oleh berbagai macam perkembangan yang ada di kota joga dan Malioboro.
7. Gedung Agung
Bangunan yang satu ini akan sangat mudah ditemukan oleh para masyarakat. Bangunan gedung yang satu ini terletak tepat berada di depan benteng Vredeburg. Bangunan ini sendiri pertama kali didirikan pada tahun 1824. Fungsi awal dari tempat ini adalah sebagai tempat tinggal bagi residen-residen yang ada di Jogja.
Hal ini karena para residen tak ingin merasa kalah dengan pihak kraton yang memiliki istana megah. Berdasarkan alasan tersebut kemudian dibangunlah gedung ini.
Gedung ini sendiri pernah mengalami pemugaran pada tahun 1867 akibat dari gempa yang mengguncang Jogja pada waktu itu. Pada masa kemerdekaan sendiri gedung ini menjadi istana kepresidenan dan menjadi tempat tinggal Bung Karno saat Jogja menjadi Ibukota Indonesia pada waktu itu.
8. Pabrik Gula Madukismo
Bangunan ini sendiri berdiri sejak tahun 1955 dan masih berdiri hingga sekarang. Pabrik ini sendiri bisa dibilang merupakan pabrik gula tertua yang terdapat di Jogja. Pabrik ini sendiri merupakan salah satu tempat wisata di bantul.
Pabrik ini sendiri sempat mengalami kerusakan parah saat terjadi perang dengan belanda di daerah Jogja. Namun, oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX tempat ini kembali direnovasi dan diperbaiki. Pabrik ini sendiri masih beroprasi hingga sekarang.
Jadi jika kita berkunjung maka kita masih bisa menemukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan penggilingan tebu di pabrik ini.
Selain memproduksi gula pabrik ini sendiri juga memproduksi hal lain seperti spirtus. Dibukannya tempt ini sebagai lokasi wisata dutujukan untuk menambah destinasi wisata di jogja. fasilitas disini juga sangat lengkap. sebaiknya datang kesini saat musim penggilingan karena akan lebih ramai lagi.
9. Taman sari
Tempat ini merupakan salah satu bagian dari Kraton Jogja yang sangat penting. Bangunan ini sendiri mulai dibangun pada tahun 1758. Lokasi taman sari ini sering digunakan oleh keluarga Kraton untuk mandi dan melepas lelah pada masa itu. Luas total dari bangunan ini sendiri adalah 10 hektar.
Namun seiring dengan perkembangan jaman, banyak bagian dari kompleks Taman sari ini yang rusak dan berubah fungsi. Namun, kita masih bisa menikmati bangunan utaman dari kawasan ini yang berupa kolam air yang sangat jernih. Ada teori yang mengatakan bahwa selain menjadi tempat beristirahat bagi keluarga kraton. Tempat ini juga berfungsi sebagai perlindungan apabila kraton diserbu oleh pihak musuh.
Selain contoh bangunan di atas ada beberapa bangunan tua lain yang pantas untuk kita datangi, seperti
- Kraton Yogya
- Museum Sonobudoyo
- Mesjid Gedhe Kauman
- Stasiun Tugu
Nah, itu tadi bangunan tua di Jogja yang memiliki banyak nilai sejarah. Banyaknya bangunan tua yang bersejarah di daerah Jogja ini sendiri membuktikan bahwa kota ini merupakan salah satu kota yang memiliki banyak sejarah yang tak bisa dihilangkan. Dengan berkunjung ke lokasi ini setidaknya kita juga ikut belajar dan melestarikan sejarah Jogja. Semoga Informasinya bermanfaat