Sebagai salah satu tujuan tempat wisata di Jawa Timur, Kota Blitar memang menyimpan banyak sekali lokasi wisata yang seru dan menyenangkan. Banyak tempat wisata di Blitar yang tak pernah sepi dengan pengunjung. Mereka yang datang berkunjung ke kota ini sendiri tak hanya berasal dari kawasan sekitar Blitar saja. Tak sedikit dari mereka yang datang ke Blitar merupakan wisatawan yang datang dari luar negeri.
Kota Blitar memang merupakan salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi turis asing di Indonesia. mereka datang ke kota ini, untuk menikmati keindahan wisata yang ada di Kota Blitar ini. Memang ada banyak sekali ragam jenis destinasi wisata di Blitar yang bisa kita kunjungi, sebagai destinasi liburan yang menyenangkan.
Kali ini kita akan membahas mengenai salah satu jenis wisata yang bisa kita lakukan di Kota Blitar. kita kali ini akan membicarakan mengenai beberapa destinasi wisata sejarah di Blitar. Lokasi wisata yang tak hanya bisa kita jadikan lokasi berlibur yang menyenangkan namun juga bisa menjadi tempat belajar dan menambah ilmu. Ada beberapa lokasi yang bisa kita kunjungi, seperti
Tempat ini menggunakan nama Bung Karno, agar para pengunjung yang datang ke tempat ini dapat memiliki sikap seperti Bung Karno yang mau belajar dan mengenal kembali sejarah Bangsa Indonesia. Selain itu lokasi dari museum ini sendiri tak begitu jauh dari lokasi makam Bung Karno itu sendiri.Museum yang berada di Jl. Kalasan No.1, Bendongerit, Sananwetan, Kota Blitar, ini diresmikan pada tahun 2004 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, yaitu Ibu Megawati Soekarnoputri.
Untuk dapat menikmati setiap buku yang tersimpan di museum ini sendiri kita tak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun. Kita hanya perlu untuk datang dan kemudian menuliskan nama kita di buku tamu. Suasana dari museum yang satu ini bisa dikatakan cukup nyaman dan membuat betah. Meskipun bangunan ini tergolong baru namun, nilai sejarah yang terkandung di dalamnya sangatlah besar. Banyak buku-buku berharga yang mencatat dan menulis mengenai pergerakan perjuangan kemerdekaan, maupun buku-buku yang menulis pergerakan sebelum perjuangan kemerdekaan. Jika kalian menyukai segala hal yang berbau sejarah, maka kawasan ini adalah tujuannya.
Baca Juga :
Monumen PETA ini sendiri bertujuan untuk mengenang pemberontakan PETA yang terjadi pada 14 Februari 1945. Jika hari tersebut dirayakan sebagai hari kasih sayang, maka oleh tentara PETA hari tersebut dilaksanakan dengan pemberontakan. Namun, sayangnya bisa dikatakan bahwa pemberontakan tersebut tidak berhasil. Hal ini berujung pada banyaknya tentara PETA yang tertangkap dan di adili secara hukum militer jepang. Banyak tentara peta yang tertangkap oleh Jepang dihukum pancung di kawasan Pantai Ancol.
Pemerintah Blitar sendiri akhirnya mendirikan bangunan ini untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan. Selain terdapat patung Shoedanco Supriyadi terdapat juga enam patung tokoh lain, yaitu Chudancho Dr. Soeryo Ismail, Shodancho Soeparjono, Budancho Soedarmo, Shodancho Moeradi, Budancho Halir Mangkoe Dijaya dan Budancho Sunanto.
Hal ini terbukti dengan saat beliau wafat dan jenazah hendak di bawa ke Blitar, banyak sekali masyarakat yang menyambut dan mengantarkan jenazah beliau sepanjang jalan. Selain itu juga masih banyak peziarah yang datang berkunjung untuk memanjatkan Doa di makam beliau. Tak mengherankan memang jika makan bung Karno ini sendiri telah menjadi sebuah objek wisata sejarah yang bernilai sangat tinggi. Bisa dikatakan bahwa pengunjung makan bung Karno ini tak pernah sepi.
Selalu ada saja yang datang berkunjung untuk memanjatkan doa. Mereka yang datang ke makam bung Karno sendiri tak hanya berasal dari dalam kota Blitar saja. Terkadang para Peziarah yang datang berkunjung datang dari luar kota Blitar. Serta tak sedikit dari mereka yang merupakan para toko-tokoh nasional yang memiliki peran penting. Makam Bung Karno memang terkesan rapi dan sangat rindang. Suasana yang teduh ini pastinya akan membuat siapa saja yang berkunjung merasa betah dan nyaman.
Baca Juga
Pada proses pembantaian atau penumpasan tersebut pasukan berasal dari Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Trisula. Monumen ini sendiri terletak di Desa Bakung Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar Selatan. Kawasan museum ini memang masih menjadi sebuah titik penting sejarah hingga saat ini. Pada lokasi ini sering sekali dilakukan beragam kegiatan perenungan jasa para tentara dan masyarakat Blitar sendiri pada saat itu. Serta kejadian pembantaian atau penumpasan PKI yang melarikan diri ke Blitar Selatan. Mereka yang datang melalukan renungan tak hanya dari pihak militer saja, tak jarang para mahasiswa atau masyarakat biasa juga datang berkunjung untuk melakukan perenungan. Monumen ini sendiri pada waktu itu diresmikan oleh Deputy Kasad Bapak Letjen TNI Mochamad Jasin.
Selain lokasi yang disebutkan di atas masih ada beberapa lokasi lain, seperti
Itu tadi beberapa lokasi wisata sejarah di Blitar yang bisa kalian kunjungi. Selain bisa menjadi sebuah destinasi wisata yang unik dan menyenangkan. Kawasan tersebut juga bisa menambah pengetahuan kita mengenai sejarah di kota Blitar. Semoga informasi tadi bermanfaat bermanfaat.
Jakarta memang sebuah kota yang memiliki banyak sekali daya tarik. Walaupun kota ini memiliki sisi…
Indonesia memang salah satu negara dengan wisata alam terbaik. Bagaimana tidak, sebuah daerah yang kecil…
Bali masih menjadi salah satu destinasi wisata terbaik menurut warga negara Indonesia, bahkan hingga warga…
Kawasan BSD yang berada di kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota mandiri yang dibangun…
Orang Indonesia kerap kali berangan-angan untuk bisa mengunjungi luar negara yang mempunyai empat musim, seperti…
Keindahan wisata di Indonesia bagian timur memang tidak perlu diragukan lagi. Banyak sekali potensi wisata…