Indonesia merupakan salah satu negara yang bisa dikatakan memiliki banyak sekali sejarah perjuangan yang cukup panjang. Banyak sekali terjadi penjajahan di beberapa daerah yang bisa dikatakan silih berganti. Memang tak mengherankan jika akhirnya banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah yang erat hubungannya dengan masa penjajahan. Jika berbicara mengenai destinasi wisata sejarah yang ada di Indonesia maka ada banyak sekali ragam dan jenisnya. Salah satu dari sekian banyak peninggalan yang ada di negara Indonesia adalah Benteng. Ada beberapa lokasi wisata benteng di Indonesia yang bisa kita kunjungi sebagai salah satu pilihan lokasi wisata, seperti
Benteng yang beralamat di Dambalo, Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo,ini merupakan benteng terbesar yang berada di Gorontalo. Benteng yang satu ini di bangun oleh bangsa Portugis pada tahun 1603 Masehi. Pembangunan benteng ini sendiri bertujuan untuk mengamankan dan mengawai keadaan pesisir pantai Gorontalo. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kawasan Indonesia Bagian Timur pada masanya banyak di kuasai oleh Bangsa Portugis. Benteng ini sendiri merupakan sebuah kawasan wisata yang sangat menarik untuk di kunjungi saat berlibur di Gorontalo Utara.
Selain menawarkan pemandangan alam yang bagus karena kita bisa melihat kawasan laut Gorontalo Utara dengan puas. kita juga bisa sedikit banyak belajar mengenai sejarah yang berhubungan dengan pantai yang satu ini. Apalagi bisa dikatakan bahwa benteng yang satu ini masih memiliki banyak sekali misteri yang belum terpecahkan. Beberapa tahun lalu sempat diadakan ekskavasi untuk kembali menilik dan melihat potensi dan misteri yang ada di benteng ini.
Baca Juga
Benteng yang satu ini merupakan benteng yang dibuat oleh Belanda pada saat itu. Pembuatan dari benteng ini sendiri memiliki tujuan utama untuk dapat memberikan efek intimidatif pada Keraton Jogja. Sebelum menjadi nama Benteng Vredeburg, benteng ini memiliki nama asli benteng Rustenberg. Keberadaan benteng yang satu ini memiliki peran yang sangat penting. Tak hanya pada masa kolonialisme penjajahan belanda saja. Namun, pada masa perjuangan kemerdekaan keberadaan dari benteng yang satu ini juga sangat penting. Pada masa penjajahan belanda, benteng ini merupakan markas resmi VOC untuk dapat memata-matai pergerakan dari Keraton.
Namun, pada masa perjuangan kemerdekaan benteng yang satu ini menjadi pusat penting. Benteng ini adalah salah satu markas penting dari Tentara Keamanan Rakyat atau TKR. Pada masa Agresi Militer Belanda II, benteng ini sempat direbut kembali oleh Belanda dan mereka jadikan markas penting. Namun, setelah Belanda mengalami kekalahan benteng ini kembali dikuasai oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Benteng yang satu ini memang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi dan tak bisa di anggap remeh. Kita bisa melihat beragam diorama perang dan kelengkapan keprajuritan yang tersimpan rapi di dalam museum. Bahkan kita bisa melihat patung dari ibu Fatmawati yang tengah menjahit Sang Saka Merah Putih.
Baca Juga
Pada saat pembagunan pertama kali, benteng ini sendiri bernama Santa Lucia. Pembangunan benteng ini sendiri berfungsi sebagai pertahanan portugis dari serangan Spanyol yang bermarkas di Tidore. Sedangkan nama Kalamata sendiri adalah nama seorang Pangeran yang merupakan adik dari Sultan Ternate Madarsyah. Dalam perjalanan sejarahnya benteng yang satu ini sering kali berganti-ganti pemilik. Mulai dari Spanyol, Portugis dan Belanda pernah menduduki benteng yang satu ini.
Letak dari benteng yang satu ini memang sangat strategis dalam untuk dapat masuk ke Ternate. Maka tak mengherankan jika banyak pertempuran yang terjadi hanya untuk menduduki benteng yang satu ini. Benteng ini sendiri sempat beberapa kali mengalami pemugaran untuk memperbaiki kondisinya. Setidaknya ada 4 kali pemugaran yang pernah dilakukan pada benteng ini, yaitu pada tahun 1609 oleh Jendral Hindia Belanda, 1799 oleh Mayor Lutzow, tahun 1994 oleh pemerintah Indonesia, dan yang terakhir pada tahun 2005 oleh pemerintah kota Ternate.
Pembangunan benteng ini sendiri bertujuan untuk menghindarkan Banten dari serangan penjajah yang ingin masuk dari kawasan laut. Maka tak mengherankan jika Banten merupakan salah satu kota yang cukup sulit untuk diduduki penjajah waktu itu. Namun, ada juga yang mempercayai bahwa bangunan ini dibangun oleh Belanda yang diarsiteksturi oleh Hendrik Lucaszoon Cardeel yang kemudian di beri gelar Pangeran Wiraguna.
Informasi yang ada Lucaszoon membangaun benteng ini pada tahun 1682, namun kemudian mengalami pembongkaran pada tahun 1685 dan 1731. Dengan keberadaan benteng Speelwijk ini sendiri kota Banten menjadi sebuah kota yang cukup kokoh dan aman dari sisi pertahanan serangan maritim. Namun, yang sangat disayangkan adalah kondisi dari benteng ini telah rusak. Ada banyak bagian yang telah menghilang dimakan usia. Namun, masih ada beberapa sisa bangunan yang dapat ditemukan, kita bisa berkunjung ke kawasan ini untuk sedikit melihat kondisi dari benteng yang satu ini.
Selain lokasi yang disebutkan di atas masih ada beberapa wisata benteng lain yang bisa kita kunjungi, seperti
Itu tadi informasi mengenai beberapa wisata benteng di Indonesia yang bisa kita kunjungi. Setiap destinasi wisata tersebut pastinya bisa membuat perjalanan wisata kita tak hanya menyenangkan saja. Namun, dengan mengunjungi beberapa lokasi wisata tersebut pastinya kita juga akan bisa menambah wawasan sejarah. Semoga informasi tadi bermanfaat.
Jakarta memang sebuah kota yang memiliki banyak sekali daya tarik. Walaupun kota ini memiliki sisi…
Indonesia memang salah satu negara dengan wisata alam terbaik. Bagaimana tidak, sebuah daerah yang kecil…
Bali masih menjadi salah satu destinasi wisata terbaik menurut warga negara Indonesia, bahkan hingga warga…
Kawasan BSD yang berada di kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota mandiri yang dibangun…
Orang Indonesia kerap kali berangan-angan untuk bisa mengunjungi luar negara yang mempunyai empat musim, seperti…
Keindahan wisata di Indonesia bagian timur memang tidak perlu diragukan lagi. Banyak sekali potensi wisata…