Tiap kota, termasuk juga Pangkalpinang yang merupakan ibukota dari provinsi Bangka Belitung pasti memiliki obyek wisata yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Menghabiskan liburan di sini bersama keluarga tercinta pasti sangat menyenangkan, ya. Apa saja yang bisa kita lakukan di kota Pangkalpinang? Ada destinasi wisata apa di kota tersebut? Simak tulisan berikut ini.
- Pulau Lampu
Pulau Lampu merupakan pulau kecil di Bangka yang masih alami dan tidak berpenghuni. Apabila ingin melihat keindahannya, dapat berkeliling pulau dengan menyewa perahu. Harga sewanya tergantung kesepakatan anda dengan pemilik perahu. Pokoknya dijamin membuat mata segar karena pemandangan pulau sangat indah dan eksotis.
Pulau Lampu ini tergolong dalam pulau yang kecil, hampir sama luasnya dengan Pulau Lengkuas yang ada di Belitung dan sama-sama punya mercusuar. Jika suka berenang, anda dapat melakukannya juga di pulau ini. Airnya jernih, kok. Menyegarkan berenang ditemani semilir angin dan suasana laut tenang.
Pulau Lampu dikenal masyarakat sekitar dengan nama Pulau Pelepas. Ini dikarenakan fungsi pulau yang dipakai para nelayan untuk beristirahat melepas rasa lelah. Oh, ya, jangan lupa bawa perbekalan yang cukup. Karena jarang ditemukan tempat makan di sini. Lokasi : Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.
- Pantai Matras
Pantai Matras termasuk salah satu pantai yang paling banyak dikunjungi wisatawan ketika berkunjung ke Bangka Belitung. Memang, pantai ini sangat cantik. Maka dari itu dijuluki sebagai Pantai surga. Hamparan pasir putih membentang sepanjang 3 km dengan lebar antara 20-30 meter.
Panorama hijau Pantai Matras yang dihasilkan oleh kumpulan pohon kelapa di sekitarnya serta aliran sungai jernih yang ada di pantai ini membuatnya bertambah indah. Tidak heran, kan, kalau obyek wisata Pantai Matras menjadi magnet bagi wisatawan tidak hanya wisatawan lokal, melainkan juga mancanegara.
Untuk sampai ke Pantai Matras, jalanannya sudah bagus alias beraspal. Dan terpenting, tiket masuknya sangat terjangkau Rp 2000,- sampai dengan Rp 5000,- satu orang.
Lokasi : Desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat.
- Pantai Tikus
Pantai Tikus? Mendengar namanya saja sudah merasa geli, ya. Tapi jangan cepat ambil kesimpulan, dong. Walaupun namanya Pantai Tikus, tetapi di sini tak ada tikus, kok.
Justru kita akan mendapati pemandangan yang indah nan alami setiba di Pantai Tikus. Nah, satu lagi istimewanya pantai ini adalah kecantikan sunsetnya.
Ya, kita bisa melihat atau membingkai pemandangan matahari terbit dengan mata atau lensa kamera. Asyik! Pasir putih bersih pantai disertai batuan granit dan berdampingan dengan sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Rebo, wajib dikunjungi, deh.
Lokasi : Desa Rebo, Sungailiat, Bangka.
- Pantai Teluk Uber
Pantai Teluk Uber mempunyai pemandangan yang tak kalah indah dengan pantai lain di Pangkalpinang. Pepohonan yang ada di sekitarnya dengan perahu-perahu nelayan di area pantai, cantik sekali.
Dari pantai ini pun kita bisa melihat pesona sunset serta sunrise. Maka disarankan untuk datang pada pagi atau sore hari, agar tak ketinggalan momen menakjubkan matahari tersebut.
Apabila anda ingin menginap, bisa saja. Tetapi sayangnya di sini fasilitasnya belum lengkap. Cuma ada satu penginapan dengan 10 kamar saja. Asal nama Pantai Teluk Uber adalah karena daerah pantai yang luasnya kurang lebih 25 hektar ini berbentuk teluk, menjorok ke daratan. Jadinya diberi nama Teluk Uber.
- Museum Timah
Museum yang berdiri sejak 1958 berisi tentang sejarah pertimahan yang ada di Bangka Belitung. Seperti diketahui bahwa Bangka Belitung memang sangat kaya akan timah.
Dan di museum ini kita dapat belajar dan mengenal lebih dekat sejarah proses penambangan timah sampai dengan mengolah timah dengan cara modern dan tradisional lewat foto serta dokumen koleksi dari Museum Timah. Asyik, kan, berwisata sambil menambah ilmu baru.
Perlu diketahui juga bahwa Museum Timah ini adalah satu-satunya yang ada di Indonesia bahkan lingkup Asia. Banyaknya wisata pantai nan eksotis di Bangka Belitung tidak lantas membuat wisatawan yang berkunjung ke museum berkurang.
Justru, Museum Timah jadi alternatif wisata selain pantai yang terdapat di Bangka Belitung. Museum Timah dibuka tanggal 2 Agustus 1997 oleh PT Timah,Tbk.
- Pantai Tanjung Bunga
Pantai Tanjung Bunga tergolong dalam pantai landai dan memiliki pemandangan indah dengan perbukitan di sekitarnya. Akan tampak pula kapal barang dan kapal penumpang yang lalu lalang di laut lepas Pantai Tanjung Bunga menuju ke pelabuhan Pangkal Balam.
Bebatuan di pantai ini terusun rapi dan bagi yang senang berpetualang, memilih pantai ini sangat tepat.
Karena kita dapat melakukan petualangan menyusuri pantai dan daerah perbukitan di sekitarnya. Pantai Tanjung Bunga berjarak sekitar 2,5 km dari pantai Pasir Padi dan dapat ditempuh memakai kendaraan pribadi juga sewaan.
- Gereja Maranatha
Gereja Maranatha dibangun saat masa pemerintahan Residen J.E. Edie dan berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman. Gereja ini punya menara jam yang masih berfungsi dengan baik hingga saat ini.
Di depan bangunan ada tugu titik nol pulau Bangka dan Jalan Merdeka. Gereja ini akan sangat ramai dengan orang yang ingin beribadah.
Terlebih pada saat perayaan umat nasrani, seperti natal maupun kebaktian yang dilakukan setiap minggu.
- Menara Air Minum
Menara Air Minum atau dikenal juga dengan sebutan watertoren ini mempunyai bentuk yang mirip dengan dua tangki ukuran raksasa, tingginya 5 meter dengan diameter 8,25 meter. Ada banyak pipa besar untuk suplai air ke masyarakat dan dibatasi oleh tugu pembatas dari batuan granit sebanyak 6 buah tugu.
Pembangunan watertoren dimulai masa pemerintahan Residen J.E. Edie (1925-1928). Ia lalu melakukan penelitian mengenai sumber air bersih untuk Pangkalpinang.
Dan akhirnya diperoleh 3 lokasi yaitu, Gunung Doel, Gunung Mangkoel, dan Sungai Nyelanding. Air dari Sungai Nyelanding keruh, sedangkan Gunung Doel sumber airnya sedikit.
Jadi dipilihlah Gunung Mangkoel sebagai lokasi sumber air yang tepat. Selanjutnya pembangunan Menara Air Minum dilanjutkan ke masa Residen Hooyer (1928-1931). Saat ini menara air minum telah masuk sebagai cagar budaya kota Pangkalpinang.
- Masjid Jamik
Masjid ini didirikan oleh masyarakat kampung tengah dan kampung dalam Tuantunu. Masjid Jamik termasuk masjid yang terbesar dengan bentuk awal masjid semi permanen, beratap genteng mirip piramida.
Ada 3 bagian dalam bangunan masjid yaitu, lantai satu (paling bawah) sebagai tempat untuk shalat dan mengaji, lantai dua untuk menyimpan segala perlengkapan masjid mulai dari tikar sampai dengan kitab-kitab kuning, buku agama. Dan lantai tiga merupakan menara untuk muadzin adzan.
Masjid ini masuk dalam salah satu cagar budaya di Pangkalpinang. Masjid Jamik mempunyai bangunan yang unik, atapnya berhiaskan tiang penyangga kecil berjumlah 6 buah (kiri 3 dan kanan 3) melambangkan rukun iman. Tangganya setengah lingkaran. 5 buah pintu masuk, 6 tiang utama, 3 undakan, dengan satu kubah. Oh, ya, masjid ini dibangun pada 18 Desember 1936 dan berlokasi di Jalan Masjid Jamik.
- Kelekak Community
Pertama kali masuk kawasan Kelekak Community, kita akan disuguhi tarian tradisional atau tarian penyambutan khas Bangka. Nah, sebetulnya Kelekak ini adalah sejenis miniatur perkampungan masyarakat Bangka pada abad 18.
Tujuan pembangunanya, supaya lebih mengetahui atau membuka lagi bagaimana cara hidup dan kebiasaan masyarakat Bangka.
Seperti, rumah tradisional Bangka, perlengkapannya, permainan budaya Bangka, makanan tradisional dari Bangka, juga masjid kayu yang berciri budaya lokal.
Kelekak juga biasa dipakai untuk manasik haji, karena di sini juga ada miniatur ka’bah. Lokasi Kelekak ini ada di Hutan Taklok Tuantunu, sekitar 5 km dari pusat kota.
- Tradisi Nganggung
Salah satu tradisi masyarakat Pangkalpinang adalah nganggung. Tradisi gotong royong membawa dulang kuningan yang bertutup tudung saji dengan aneka ragam makanan di dalamnya.
Makananya tidak diseragamkan, melainkan membawa makanan sesuai dengan kemampuan masing-masing keluarga.
Nganggung umumnya dilakukan saat ada upacara keagamaan seperti idul adha, idul fitri, nisfu syaban, maulud nabi, dan saat muharam. Tradisi ini dikenal juga dengan nama sepintu sedulang. Biasanya pelaksanaan adalah di masjid, kota Pangkalpinang, atau rumah dinas walikota.
- Peh Cun
Peh cun yang dilaksanakan tiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan imlek. Peh cun adalah salah satu tradisi masyarakat tionghoa.
Peh cun digelar di Pantai Pasir Padi. Setelah sembahyang, masyarakat tionghoa langsung membuang kue chang atau kue yang terbuat dari ketan berisi udang atau daging ke laut sebagai tanda hormat.
Perlu diketahui bahwa Peh cun dilakukan untuk menghormati wafatnya seorang pahlawan dari Tiongkok yang sangat dicintai oleh rakyat bernama Qu Yuan (zaman dinasti Chu, tahun 340 SM).
- Bangka Botanical Garden
Bangka Botanical Garden atau disebut juga dengan BBG adalah lahan pengembangan hortikultura, menyediakan bibit serta pakan ternak, termasuk menjadi lahan peternakan juga.
BBG berdiri di atas lahan bekas dari perusahaan timah dan lahan gambut kritis. BBG ini mampu, lho, membuat tanah kritis dengan tingkat keasaman atau pH di bawah 5 menjadi lahan atau tanah yang subur, layak ditanami, dijadikan tambak, serta peternakan.
Oleh karena itu, tanaman di BBG menjadi subur dan terlihat asri, karena tingkat pH tanah yang tepat.
- Pantai Pasir Padi
Garis pantai dengan pasir putih berih pantai ini mencapai 2 km. Uniknya di sini, pantai Pasir Padi memiliki struktur pantai landai dan enak untuk dipakai bersepeda, menggunakan kendaraan bermotor, atau jalan kaki. Pemandangan di Pantai Pasir Padi ini sama cantiknya dengan pantai lain di Bangka.
Sangat asri, dengan air laut biru dan berhias pulau di dekatnya. Salah satunya adalah Pulau Punai yang berada dekat Pantai Pasir Padi dan dapat dikunjungi bila air laut surut. Kegiatan yang bisa kita lakukan selain berenang, main pasir, dan voli pantai adalah main layangan, sepakbola, bahkan lomba motorcross.
Banyak fasilitas pendukung yang tersedia di Pantai Pasir Padi diantaranya, resort, permainan air, area outbond, area bermain anak, serta tempat makan atau restoran seafood dengan harga terjangkau.
Wisata Kuliner di Pangkalpinang Bangka
- Es Anggrek
Es anggrek, mungkin ada hiasan bunga anggrek atau bahan pembuatannya memakai anggrek? Salah semuanya! Nama Anggrek diambil dari nama restoran di mana es ini berada. Es anggrek adalah sejenis es diblender dengan siraman sirup buatan sendiri. Rasanya menyerupai es krim, lembut dan segar. Ditambah dengan kacang merah yang utuh dan tak terasa lunak. Nikmat! Apalagi kalau menyantap es ini saat cuaca panas, pas sekali.
- Otak-otak Kon Kim
Otak-otak ini berasal dari olahan sagu dan juga ikan. Otak-otak di sini memiliki saus yang istimewa, selain dari bahan pembuatannya yang lebih banyak komposisi ikan dibandingkan dengan sagu. Rasanya semakin makyus bila dicocol ke dalam saus kacang atau tauco.
- Grand Parai
Senang makan dengan nuansa tepi pantai? Datanglah ke sini. Pantainya terdapat banyak ikan tenggiri. Untuk menunya, cobalah tenggiri bakar yang lezat. Menu lainnya adalah sejenis tahu isi, dalamnya terdiri dari aneka sayuran plus saus yang mantap. Semakin melengkapi kenikmatan makan di Grand Parai.
- Mie Koba
Mie koba, mie yang memiliki citarasa seafood ini tak boleh dilewatkan. Kuahnya warna kecokelatan dengan rasa seafood kental. Nyaaam … membuat lidah bergoyang, saking lezat mie ini.
- Greeng Lesehan
Greeng Lesehan sangat pas dikunjungi saat anda ingin menikmati makanan khas daerah Bangka. Beberapa menu yang disediakan adalah lempah darat berisi sayur mayur. Yang mencolok adalah sayuran akar keladi yang berpengaruh terhadap rasa kuah lempah darat dan membentuk kuah jadi agak berlendir, tetapi masih nikmat. Lempah kuning berisi ikan, sebenarnya sama saja dengan lempah darat hanya berbeda bahan pembuatan. Kuahnya asam dan gurih dengan aroma terasi Bangka yang kental di hidung.
- Dodol Ketan
Hampir sama dengan dodol yang ada di Jawa. Dodol ketan Bangka juga merupakan campuran dari gula aren, ketan, dan santan. Rasanya manis legit dan beraroma khas. Memasaknya di atas api sedang dan pakai kayu palawan. Kalau warnanya sudah cokelat kehitaman berarti dodol sudah masak.
Dodol dibentuk memanjang mirip pipa paralon yang kemudian dibungkus pakai plastik yang bening. Kalau mau makan dodol ketan Bangka paling cocok pakai kopi pahit, karena dodol rasanya sudah manis, kan. Jangan lupa beli oleh-oleh ini kalau liburan ke Bangka.
- Getas
Getas atau disebut juga dengan kletek sangat terkenal sebagai jajanan Bangka seperti halnya kemplang atau kritcu. Terbuat dari sagu, ikan, garam, dan beberapa bumbu lainnya. Rasanya nikmat dan cocok untuk cemilan. Kebanyakan bentuknya lonjong atau bulat dan tidak akan sulit menemukan panganan yang satu ini. Karena banyak toko yang menyediakan. Umumnya dibawa sebagai oleh-oleh khas Bangka.
- Empek-empek
Empek-empak di Bangka, bahan dasar pembuatannya berbeda dengan yang ada di Palembang. Kalau Palembang biasanya pakai ikan gabus, Bangka pakai ikan parang-parang atau tenggiri. Empek-empek di sini dibentuk bulat memanjang dan bisa dinikmati setelah direbus atau digoreng. Dicocol pakai sambal tauco, sambal biasa, atau sambal terasi.
- Kemplang
Makanan ringan ini terbuat dari bahan ikan tenggiri atau cumi dengan tambahan sagu. Bentuknya tak hanya bulat saja tetapi juga ada yang segi empat dan kotak. Kerupuknya orang bangka ini bisa dinikmati setelah digoreng pakai minyak atau pasir dan dipanggang. Tidak sulit menemukan kerupuk kemplang di Bangka. Bahkan kita bisa belajar juga cara membuatnya karena banyak diproduksi di rumah-rumah warga.
- Kritcu
Bahan pembuatan makanan ringan khas Bangka satu ini adalah menggunakan telur cumi berkualitas. Kerupuk telur cumi berbentuk persegi panjang dengan ukuran sebesar jemari ini sangat nikmat dijadikan cemilan. Banyak diminati wisatawan yang berkunjung ke Bangka.
- Lakso
Panganan ini terbuat dari beras dan sagu. Biasanya dapat ditemui saat sarapan atau ketika ada acara tertentu seperti selamatan. Kuahnya berbumbu ikan dan bawang merah, lengkap sudah kelezatan lakso ini.
- Pantiaw
Pantiaw yang merupakan makanan ringan khas Bangka ini bisa ditemukan di toko atau warung dengan mudah. Pantiaw yang terbuat dari tepung beras, bentuk mirip mie, warna putih, disajikan dengan bumbu beraroma kuah ikan yang disiram ke atas pantiaw.
- Kue Rintak
Kue khas dari Pangkalpinang yang terbuat dari campuran sagu, santan, telur, gula, wijen, paling enak dinikmati bersama secangkir susu atau kopi. Kue rintak ini merupakan penganan wajib yang harus ada saat lebaran.
- Tai Fu Sui
Tai fu sui atau susu kedelai Pangkalpinang banyak dibuat oleh orang tionghoa, namun ada juga yang orang melayu. Susu kedelai di sini dicampur dengan rasa buah-buahan dan dapat diminum dalam keadaan panas atau dingin, sesuai selera. Tersedia pada pagi dan malam hari.
- Rusip dan Kecalok
Rusip, makanan khas dari Pangkalpinang yang merupakan hasil dari fermentasi ikan bilis laut segar ditaruh dalam botol, selanjutnya dicampur garam dan gula aren. Makanan ini baru bisa dicicipi setelah sebulan, enak dimakan bersama dengan cabai dan bawang merah. Selain rusip, di sini juga ada pekasem (siput laut yang difermentasi) serta kecalok atau udang halus fermentasi.