Kali ini kita akan bersama-sama liburan ke kota Sukabumi. Ah, aku pengen lihat Tanah Lot, mending liburan ke Bali saja. Ooww … belum tahu, ya? Di Ujung Genteng, Sukabumi, juga ada Tanah Lotnya Jawa, lho. Tidak percaya? Lebih baik kita mulai menjelajah, yuk!
Pantai Ujung Genteng lokasinya di Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Kalau pakai kendaraan pribadi dari kota Sukabumi, kita dapat menempuh perjalanan selama 3-4 jam. Pantai berpasir putih ini sungguh memanjakan mata kita.
Di sini terkadang jika beruntung, kita bisa melihat secara langsung si penyu yang tengah bertelur dan dapat pula ikut bersama nelayan untuk mencari udang lobster.
Tak akan menyesal menghabiskan liburan di sini, sepanjang perjalanan menuju Pantai Ujung Genteng pun kita sudah disuguhi pemandangan hijau mempesona di kiri dan kanan jalan, juga sensasi melakukan perjalanan melewati pegunungan yang berkelok-kelok.
Apabila anda ingin menghabiskan waktu lebih lama, anda bisa menyewa villa yang ada di sekitar kawasan wisata ini. Tinggal pilih yang sesuai dengan kantong kita.
Beberapa spesies penyu yang dapat kita temui adalah penyu hijau, penyu lekang, penyu sisik, penyu pipih, penyu tempayan, penyu belimbing. Tepi Pantai Pengumbahan masih banyak memiliki pepohonan rimbun membuatnya jadi tempat yang cocok untuk bertelur para penyu karena hawanya yang sejuk. Disarankan untuk datang sekitar bulan Agustus sampai dengan Maret ke sini kalau ingin melihat penyu-penyu bertelur.
Ada 6 pos pengamatan yang disediakan untuk mengamati aktivitas induk penyu dalam bertelur. Masing-masing pos berisi kumpulan wisatawan dengan jumlah yang tentunya dibatasi supaya tidak berisik dan menggangu proses bertelur penyu. Jika ingin mendekati penyu yang bertelur, kita harus menunggu sampai penyu telah menggali lubang dan mengeluarkan telur. Sebabnya adalah penyu gampang terkejut kalau melihat ada sinar dan bisa-bisa tidak jadi bertelur, deh. Sementara jika sudah mengeluarkan telur, apapun yang terjadi di sekitarnya si penyu tak akan peduli.
Selain faktor suhu, faktor kebersihan juga harus diperhatikan. Keduanya berperan dalam proses bertelur. Penyu yang sudah menggali lubang untuk bertelur akan menghentikan penggalian jika menemukan sampah saat menggali. Bisa-bisa terganggu juga proses bertelurnya.
Tips bagi wisatawan yang datang untuk melihat penyu, bawalah jaket karena hawa malam pantai yang dingin, terlebih kita dapat menghabiskan waktu sampai dengan 3 jam menunggu penyu yang bertelur, dan kedua jangan lupa sediakan makanan di tas untuk mengisi perut sewaktu-waktu kelaparan karena tengah malam tak ada warung yang buka di sini. Di pagi hari jika masih sempat berada di Pengumbahan, kita dapat pula melihat tukik atau anak penyu yang dilepas ke lautan oleh para petugas. Dan bagi anda yang butuh penginapan, di sekitar pantai banyak kita jumpai penginapan dengan harga terjangkau. Lokasi Pantai Pengumbahan adalah 70 km sebelah selatan kota Sukabumi.
Bagi yang ingin memperoleh penginapan murah bisa mencarinya di sekitar Pantai Ujung Genteng. Oh, ya, yang membuat Pantai Amanda Ratu dijuluki Tanah Lot Pulau Jawa adalah karena adanya kemiripan antara kedua tempat yang cantik tersebut. Sama-sama terdapat pulau kecil yang letaknya tidak jauh dari bibir pantai. Juga memiliki tebing karang. Menatap langsung deburan ombak memecah karang memberi sensasi wisata yang berbeda dengan lokasi lainnya.
Uniknya pantai ini adalah ombak yang besar dan datang bergulung-gulung selalu berurutan sebanyak 7 kali. Inilah sebabnya pantai dinamai dengan Ombak Tujuh.
Letak Pantai Ombak Tujuh dekat dengan Pantai Pengumbahan, sekitar 15 km dari Pengumbahan dan dapat ditempuh dengan cara berjalan kaki atau naik ojek. Perjalanan menghabiskan waktu sekitar 3-4 jam. Kalau naik ojek tarifnya sesuai dengan kesepakatan (biasanya antara 150.000-250.000).
Perjalanan menuju ke pasir putih membutuhkan waktu antara 3-5 menit menyusur hutan lindung yang masih alami, di sanalah kita dapat melihat keindahan padang pasir putih tersebut.
Melihat matahari terbenam di pantai cipanarikan, akan menjadi pemandangan yang menyejukkan untuk mengakhiri petang dengan tenang.
Mau kulineran? Tenang, anda bisa membeli hasil tangkapan para nelayan berupa ikan dan udang segar dan mengolahnya sendiri di saung dekat pantai. Makan masakan kreasi sendiri pasti terasa lebih nikmat.
Tiket masuk sangat terjangkau, yaitu Rp 5000,-. Kalau air laut surut, kita bisa berjalan-jalan sampai 300 meter ke tengah pantai. Sayangnya Pantai Tenda Biru kurang bersih dan tak dirawat dengan baik. Sampah yang berserakan di sana sini membuat keindahannya berkurang.
Curug Cigangsa memiliki pesona keindahan yang memikat mata. Menempuh perjalanan ke curug yang letaknya dekat dengan Curug Cikaso ini agak sulit karena papan petunjuk yang minim. Curug Cigangsa yang terkenal pula dengan sebutan Curug Luhur mempunyai 3 tingkatan dan konon terbentuk karena gempa yang menyebabkan tanah longsor.
Pada hulu sungai, masyarakat memanfaatkannya untuk keperluan irigasi. Jadi jangan heran kalau airnya kecil, ya. Curug Cigangsa mempunyai dinding batu hitam dan untuk menikmati keindaannya kita dapat ambil dari 2 arah, atas dan bawah. Nama Curug Cigangsa berasal dari nama seseorang (Eyang Gangsa).
Dan di dekat curug dapat kita jumpai sebuah batu bernama batu Masigit atau batu Masjid. Eh, lokasi Curug Cigangsa juga berperan dalam perjuangan bangsa Indonesia, lho. Karena disinilah para pejuang sering bersembunyi dari penjajah Belanda yang mengejar. Curug Cigangsa tepatnya berlokasi di Dusun Batusuhunan, Kecamatan Surade, Sukabumi.
Tiket masuk ke lokasi ini Rp 3000,- per orang dan kendaraan bermobil Rp 12.000,- per kendaraan. Melihat indahnya curug dari bawah, kita harus menuruni lereng curam dan licin jadi harus lebih hati-hati. Memang lelah, sih, tetapi keindahan panorama sekeliling Cugur Cigangsa yang hijau dan asri akan mengobati rasa capek kita.
Ketiga air terjun tersebut mempunyai nama masing-masing. Curug Asepan (kiri), Curug Aki (kanan), Curug Meong (tengah).
Tinggi tiga air terjun itu kira-kira 80 meter dengan lebar tebing 100 meter. Paling pas datang kemari adalah saat pagi hari karena kita bisa lihat butiran air yang terkena cahaya matahari dengan jelas. Pada kawasan ini pun ada curug yang lainnya, diantaranya, Curug Cikatomas dan Curug Calem yang waktu tempuhnya sekitar 30 menit dari Curug Cikaso. Tiket masuk ke lokasi ini Rp 4000,- per orang. Pemandangan yang asri dan indah sangat memukau mata.
Pantai Cibuaya mempunyai pemandangan yang indah. Pantai ini dikenal dengan aquarium alami. Karena sering ada ikan-ikan warna-warni yang terjebak di lubang-lubang karang pantai. Si ikan yang cantik itu menempati lubang di antara karang-karang pantai. Ikan dibawa oleh ombak yang bergulung ke tepian Pantai Cibuaya. Panorama yang jarang ditemui di Pantai yang lainnya.
Selamat berlibur!
Jakarta memang sebuah kota yang memiliki banyak sekali daya tarik. Walaupun kota ini memiliki sisi…
Indonesia memang salah satu negara dengan wisata alam terbaik. Bagaimana tidak, sebuah daerah yang kecil…
Bali masih menjadi salah satu destinasi wisata terbaik menurut warga negara Indonesia, bahkan hingga warga…
Kawasan BSD yang berada di kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota mandiri yang dibangun…
Orang Indonesia kerap kali berangan-angan untuk bisa mengunjungi luar negara yang mempunyai empat musim, seperti…
Keindahan wisata di Indonesia bagian timur memang tidak perlu diragukan lagi. Banyak sekali potensi wisata…