Air Terjun Songgo Langit Jepara Jawa Tengah Paling Fenomenal

Negara kita Indonesia memang dikenal memiliki potensi wisata yang luar biasa indah dan kaya, serta memiliki berpuluh jenis tempat yang membuat wisatawan domestik maupun mancanegara bercedak kagum. Diantara berbagai jenis tempat wisata, air terjun adalah salah satunya. Berbilang banyaknya sudah air terjun di Nusantara yang dipamerkan, diceritakan kisahnya hingga dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan seni.

Baca juga :

Dari berbagai nama air terjun yang bertebaran di setiap sudut negara kita, salah satunya yang cukup menarik perhatian namun termasuk jarang dipromosikan adalah Air Terjun Songgo Langit  yang terletak di Kabupaten Jepara. Rupanya selain Raden Ajeng Kartini, kayu dan produk ukirannya, Jepara memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan. Air terjun ini dinamakan songgo langit dikarenakan apabila kita melihat air terjun ini pada posisi tepat dibawahnya, maka posisi dari tebingnya seolah menyangga langit yang terletak diatasnya.

Baca juga :

Legenda

legenda

Setiap tempat pada umumnya memiliki kisahnya sendiri, tak terkecuali air terjun yang satu ini. Pada suatu masa, terdapat dua sejoli dimana yang pria berasal Desa Tunahan dan sang gadis berasal dari Dukuh Sumanding, Desa Blucu menjalin cinta hingga menuju ke jenjang pernikahan.

Pada masa itu, pihak perempuanlah yang harus menyiapkan perabot dapur seperti wajah, piring, gelas dan lain-lain serta membawa hewan ternak seperti sapi, kambing atau kerbau saat seorang lelaki akan melamar seorang gadis dan mereka tinggal bersama orang tua sang gadis.

Pada suatu pagi ibu si gadis menegur anaknya karena terlalu gaduh akibat suara berbagai alat dapur yang saling bersentuhan saat menyiapkan sarapan untuk sang suami, karena dikhawatirkan sang suami akan terbangun jika terlalu gaduh. Si lelaki ternyata memang terbangun dan rupanya salah dengar. Ia mengira sang ibu mertua meledeknya karena perabot dapur bukan pemberian darinya dan ia merasa tersinggung.

Baca juga :

Karena terbakar emosi, ia mengajak sang istri untuk pergi dari rumah tersebut dan berniat kembali ke desa asalnya. Mereka berangkat pada tengah malam. Dikarenakan jalan yang gelap, pedati sapi yang mereka tumpangi salah jalan. Mereka tersesat, hingga pedati tersebut kemudian terperosok masuk ke dalam jurang yang cukup dalam, dimana lokasi air terjun Songgo Langit terdapat. Pasangan suami istri tersebut hilang di lokasi itu dan tidak ditemukan jasadnya. Mereka bagai raib ditelan bumi.

Baca juga :

Cerita mengenai legenda ini dikisahkan secara turun temurun, hingga sampai saat ini masyarakat setempat memiliki pantangan bagi warga yang berasal dari Desa Tunahan dan Desa Blucu untuk menikah karena dikhawatirkan rumah tangga mereka akan mengalami kemelut. Mereka juga mempercayai bahwa sepasang suami istri yang hilang tersebut masih berada disana sebagai penunggu tempat tersebut.

Pasangan penunggu tempat itu dipercaya turut menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan karena pengunjung tempat wisata ini dianggap sebagai tamu yang patut dihormati dan dijaga keamanan serta kenyamanannya. Selain itu, mereka juga mempercayai bahwa air yang mengalir dari air terjun itu memiliki khasiat dapat membuat awet muda jika membasuh wajah dan kulit dengan air dari kolamnya.

Lokasi

lokasi

Air terjun Songgo Langit tepatnya berada di Dukuh Ngelencer, Desa Bucu, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah. Ketinggian air terjun ini menjacapai 80 meter dengan lebar 2 meter. Akses menuju ke tempat ke lokasi wisata ini terbilang cukup mudah saat ini dikarenakan telah tersedianya papan penunjuk jalan.

Apabila Anda berangkat dari kota Jepara, maka arahkan kendaraan Anda menuju arah kota Pati dengan melewati Kecamatan Mlonggo, Kecamatan Bangsri serta Kecamatan Kembang. Perjalanan ini melintas jarak sekitar 20 km.

Dari Kecamatan Kembang Anda dapat mengarah ke Desa Cepogo melintasi hutan jati milik Perhutani hingga kurang lebih 2 km jaraknya hingga mencapai pertigaan jalan desa dimana disini Anda akan menemukan papan petunjuk jalan menuju ke lokasi. Dari sini Anda masih harus menempuh jarak 11 km lagi melewati Desa Semanding dan akhirnya sampai ke Desa Bucu, lokasi dimana air terjun ini berada.

Lokasi wisata ini dilengkapi dengan tempat parkir, toilet serta warung penjual makanan, sehingga Anda tidak perlu takut kelaparan atau khawatir tidak ada toilet saat perlu buang air kecil atau besar. Hanya saja menurut kabar terakhir toilet yang tersedia perlu perbaikan agar terlihat lebih baik dan lebih bersih sehingga semakin menarik wisatawan untuk datang kesini. Mungkin kekurangan lain yang patut diperbaiki adalah belum adanya penginapan atau hotel di sekitar lokasi air terjun karena lokasinya yang masuk ke area pedesaan.

Baca juga :

Di lokasi ini Anda akan dapat menemukan kupu-kupu nan indah berwarna warni beterbangan di sekitar area air terjun. Namun meskipun Anda terpesona dengan indahnya suasana, Anda tetap harus berhati-hati tatkala berada di tempat ini karena di dalam kolam tempat air terjun bermuara terdapat palung sedalam kurang lebih 8 meter, dimana pengunjung bisa saja terseret kedalamnya.

Baca juga :

Keindahan Air Terjun Songgolangit

Warga sekitar sempat bercerita bahwa sudah terdapat 5 orang wisatawan yang menjadi korban, hingga kemudian terdapat larangan wisatawan untuk berenang di kolam air terjun ini. Sebaiknya Anda juga berhati-hati mencari lokasi saat akan melakukan swafoto atau selfie, pastikan bahwa di sekitar Anda tidak ada pijakan licin atau pegangan yang rapuh.

Sempat dikabarkan bahwa sebelumnya terdapat pagar melingkar yang mengelilingi kolam untuk membantu menjaga keamanan bagi wisatawan namun sayang sekali pagar besi tersebut raib karena hantaman derasnya aliran dari air terjun. Meski tampak kayu gelondongan berserakan di sekitar aliran sungai yang membuat lingkungan menjadi kurang sedap dipandang, namun suasana di seputar air terjun yang asri dan sejuk mampu melupakan kekurangan dari lokasi wisata ini.

Bagi Anda yang tertarik mengunjungi tempat ini, disarankan bukan pada masa kemarau panjang dikarenakana curahan air terjun menjadi sangat tipis pada musim kemarau sehingga Anda tidak dapat menikmati keindahan curahannya yang meski lebat namun menenangkan jiwa.

Baca juga :

Biaya

Tempat Penjualan Tiket Air Terjun Songgolangit

Anda hanya harus merogoh kocek Rp.1.500 per orang pada hari kerja dan Rp. 2.000 pada hari libur. Jika Anda membawa kendaraan, maka Anda perlu menyiapkan biaya parkir motor sebesar Rp. 1.500 atau mobil sebesar Rp. 3.000. Sedangkan untuk bus wisata, biaya parkir yang harus dikeluarkan adalah Rp.5.000 saja.

Bagi Anda yang memilih untuk tidak menggunakan alat transportasi pribadi, maka ongkos ojeg dari pertigaan di wilayah Desa Cepogo adalah sekitar Rp.20.000 sekali jalan.

Baca juga :

Bagaimana? Menarik bukan? Jadi, apa salahnya kalau dengan lebih banyak yang berkunjung di tempat ini, membuat perawatannya menjadi semakin baik, infrastruktur semakin lengkap dan fasilitasnya juga bertambah. Sehingga selain memperkaya dunia pariwisata Indonesia, juga membantu perekonomian masyarakat sekitar.

Baca juga :